Kelly Osbourne Ungkap Ironi: Lebih Dikecam karena Berat Badan daripada Masa Lalu Kelam
Pengakuan mengejutkan datang dari Kelly Osbourne. Bintang televisi ini membuka diri tentang beratnya tekanan sosial yang ia alami, khususnya terkait dengan standar kecantikan dan bentuk tubuh. Dalam forum kesehatan yang berlangsung di Los Angeles belum lama ini, Kelly, putri dari legenda rock Ozzy Osbourne, mengungkapkan sebuah ironi pahit: ia merasa lebih banyak menerima cibiran dan penghakiman atas berat badannya dibandingkan dengan kesalahan dan perjuangan pribadinya di masa lalu, termasuk masalah kecanduan.
"Kita hidup dalam masyarakat yang terobsesi dengan ukuran," ujarnya di hadapan audiens dalam acara Beacher Vitality Happy & Healthy Summit. Pernyataan ini bukan sekadar keluhan kosong. Kelly menjelaskan bahwa selama bertahun-tahun, sorotan publik lebih sering tertuju pada penampilannya, terutama berat badannya, dibandingkan dengan perjuangannya melawan kecanduan narkoba dan alkohol yang mendera kehidupannya.
"Saya pernah terjerumus dalam narkoba, kecanduan alkohol, bahkan berperilaku buruk dan menyakiti orang lain. Namun, hal yang paling sering membuat saya dihujat adalah berat badan saya. Sungguh ironis," ungkap wanita berusia 40 tahun ini. Ia menyoroti bagaimana media dan masyarakat seolah tak pernah lelah mengomentari penampilannya. "Rasanya hampir setiap artikel tentang saya selalu menyertakan komentar tentang berat badan saya," keluhnya.
Kelly menggambarkan bagaimana komentar-komentar menyakitkan kerap menghampirinya, bahkan ketika disampaikan dengan nada seolah memberikan pujian. "Dulu, saat tubuh saya lebih besar, orang-orang sering berkata, 'Kamu sebenarnya cantik, sayang sekali... coba kalau lebih kurus, pasti sempurna.' Kata-kata seperti itu terus-menerus saya dengar," kenangnya.
Perempuan yang kini telah menjadi seorang ibu ini mengakui telah mencoba berbagai cara untuk menurunkan berat badan, mulai dari prosedur medis hingga diet ketat dan olahraga berat. Namun, ia menekankan bahwa perubahan positif baru benar-benar terasa ketika ia berhasil menyeimbangkan kondisi mental dan emosionalnya.
"Saya sudah mencoba hampir semua metode yang ada. Tapi, semuanya baru mulai membuahkan hasil yang signifikan ketika pikiran saya berada di tempat yang tepat," jelasnya. "Jika pikiran belum siap, semua upaya hanya akan menjadi sia-sia," tambahnya.
Kelly menegaskan bahwa perjalanan menuju tubuh yang lebih sehat adalah sebuah proses bertahap, yang tidak bisa disederhanakan hanya menjadi soal pola makan atau olahraga semata. Ia mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam memberikan komentar dan menyadari dampak dari standar kecantikan yang tidak realistis.
"Ini bukan hanya tentang mengubah pola makan dan bergerak lebih banyak. Ini jauh lebih kompleks dari itu," pungkasnya.