Tragedi Ledakan di Garut: Pekerja Sipil Jadi Korban, Pemerintah Provinsi Ulurkan Bantuan

Tragedi ledakan yang mengguncang Garut telah merenggut nyawa sejumlah warga sipil yang selama ini bekerja di area tersebut. Pemerintah Provinsi Jawa Barat bergerak cepat memberikan perhatian dan bantuan kepada keluarga korban. Ironisnya, para korban yang bekerja di lokasi kejadian, sebagian bahkan telah mengabdikan diri selama bertahun-tahun, hingga satu dekade lamanya.

Gubernur Jawa Barat, dalam kunjungannya ke RSUD Pameungpeuk, menyampaikan rasa duka mendalam atas kejadian ini. Beliau mengungkapkan bahwa para korban telah lama bekerja di lokasi tersebut, membantu dalam berbagai kegiatan dan menjadikannya sebagai mata pencaharian sehari-hari. Pengalaman yang mereka miliki di area tersebut menunjukkan dedikasi dan keahlian yang telah mereka bangun selama bertahun-tahun.

Sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk menanggung biaya pendidikan dan kehidupan anak-anak korban yang belum menikah. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan dan memastikan masa depan anak-anak tersebut tetap terjamin. Selain itu, santunan sebesar Rp 50 juta per korban juga akan diberikan kepada keluarga sebagai bentuk dukungan finansial untuk biaya pemakaman dan kebutuhan mendesak lainnya.

Dengan langkah-langkah konkret ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap dapat memberikan sedikit kelegaan bagi keluarga yang berduka dan membantu mereka bangkit kembali setelah kehilangan yang mendalam. Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan kerja dan perlindungan bagi para pekerja, serta perlunya perhatian dan dukungan bagi mereka yang terdampak oleh musibah.