Lebih dari 61 Ribu Jemaah Haji Indonesia Diberangkatkan ke Arab Saudi

Kementerian Agama Republik Indonesia melaporkan bahwa hingga hari ke-10 operasional haji 1446 Hijriah, sebanyak 61.404 jemaah haji reguler asal Indonesia telah diberangkatkan menuju Tanah Suci.

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Muhammad Zein, menyampaikan bahwa jumlah ini merupakan bagian dari total 202.654 jemaah yang telah memperoleh visa haji melalui sistem e-Hajj, yang terintegrasi langsung dengan pemerintah Arab Saudi. Proses pemberangkatan jemaah haji ini melibatkan tiga maskapai penerbangan utama.

  • Garuda Indonesia telah menerbangkan 82 kelompok terbang (kloter) dengan total 30.446 jemaah.
  • Saudia Airlines mengangkut 69 kloter dengan 28.028 jemaah.
  • Lion Air membawa 7 kloter dengan 2.930 jemaah.

Total terdapat 158 kloter yang diterbangkan dari berbagai embarkasi di seluruh Indonesia.

Sebelum keberangkatan, setiap jemaah haji telah menerima serangkaian layanan esensial, termasuk pemeriksaan kesehatan komprehensif, pendistribusian biaya hidup (living cost) sebesar 750 Riyal Arab Saudi, serta penguatan materi manasik haji yang diselenggarakan di asrama haji masing-masing. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa jemaah haji siap secara fisik dan mental untuk melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan khusyuk.

Kementerian Agama juga memberikan perhatian khusus kepada jemaah haji yang meninggal dunia selama periode ibadah haji. Pemerintah menyediakan layanan lengkap yang mencakup pemulasaraan jenazah, prosesi pemakaman yang layak, serta pelaksanaan badal haji bagi jemaah yang memenuhi syarat. Selain itu, hak-hak jemaah yang wafat juga dijamin melalui perlindungan asuransi.

Kementerian Agama berkomitmen untuk terus menyampaikan informasi terkini mengenai perkembangan penyelenggaraan ibadah haji secara berkala kepada masyarakat. Jumlah jemaah haji yang diberangkatkan ke Tanah Suci diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai puncak musim haji pada bulan Juni 2025.