Amerika Serikat dan China Sepakat Redakan Perang Tarif Melalui Penurunan Sementara Selama 90 Hari

AS dan China Capai Kesepakatan Penurunan Tarif Sementara

Amerika Serikat dan China telah mencapai kesepakatan untuk menurunkan tarif impor yang saling dikenakan. Kesepakatan ini dicapai setelah perundingan intensif yang berlangsung di Swiss.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengungkapkan bahwa kedua negara sepakat untuk menurunkan tarif timbal balik sebesar 115% selama periode 90 hari. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meredakan ketegangan perdagangan yang telah berlangsung cukup lama.

Perundingan di Swiss menjadi pertemuan tatap muka pertama antara perwakilan AS dan China sejak Presiden AS, Donald Trump, memberlakukan tarif tinggi terhadap barang-barang impor dari China pada Januari lalu. Kebijakan ini kemudian dibalas oleh China dengan tindakan serupa terhadap produk-produk AS.

Sebelum kesepakatan ini, Trump mengenakan tarif sebesar 145% untuk impor dari China, sementara Beijing membalas dengan tarif 125% untuk beberapa barang dari AS. Dengan adanya kesepakatan ini, tarif AS untuk impor dari China akan dipangkas menjadi 30%, dan tarif China untuk impor dari AS akan diturunkan menjadi 10% selama 90 hari.

Fokus Tambahan pada Pemberantasan Perdagangan Fentanyl

Selain penurunan tarif, paket kebijakan AS juga mencakup upaya untuk menekan Beijing agar lebih aktif dalam memberantas perdagangan ilegal fentanyl. AS mencurigai bahwa obat opioid yang sangat kuat ini disalurkan secara ilegal, termasuk ke Meksiko dan Kanada. Pejabat AS menyatakan keterkejutannya atas kesediaan China untuk mengatasi masalah ini.

"Kedua negara memperjuangkan kepentingan nasional mereka dengan sangat baik," kata Bessent. "[AS dan China] memiliki kepentingan dalam perdagangan yang seimbang, dan AS akan terus bergerak ke arah itu."

Reaksi Pasar Global

Pemberlakuan tarif yang tinggi sebelumnya menyebabkan gejolak di pasar keuangan dan memicu kekhawatiran akan resesi global. Namun, kabar mengenai penundaan tarif ini mendorong pemulihan di bursa saham. Indeks acuan Hang Seng Hong Kong melonjak setelah pengumuman tersebut, sementara indeks Komposit Shanghai China juga mengalami kenaikan.

Pernyataan dari Kedua Belah Pihak

Baik AS maupun China menyatakan bahwa perundingan dagang di Swiss berjalan produktif. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menggambarkan pembicaraan tersebut sebagai "produktif dan konstruktif," sementara Wakil Perdana Menteri China, He Lifeng, mengatakan bahwa pembicaraan itu "mendalam" dan "terus terang." Gedung Putih menyebut pertemuan bilateral itu sebagai "kesepakatan dagang," tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Setelah perundingan di Jenewa, Duta Besar Jamieson Greer mengatakan bahwa kesepakatan ini akan membantu mengurangi defisit perdagangan AS sebesar US$ 1,2 triliun. Bessent menyatakan bahwa AS dan China telah membuat "kemajuan substansial" dalam meredakan perang dagang. He Lifeng menambahkan bahwa perundingan tersebut "sangat penting bagi kedua negara dan memiliki dampak signifikan pada stabilitas dan perkembangan ekonomi global." Kedua pihak juga sepakat untuk membentuk mekanisme konsultasi ekonomi dan perdagangan.

Pandangan Para Ahli

Frank Lavin, mantan wakil menteri perdagangan internasional di Departemen Perdagangan AS, memperkirakan kedua negara akan memangkas tarif, tetapi menekankan bahwa besaran tarif akan tetap "jauh di atas norma historis." Andrew Wilson, wakil sekretaris jenderal Kamar Dagang Internasional, mengatakan bahwa tingkat tarif saat ini perlu dikurangi secara substansial. Deborah Elms, kepala kebijakan perdagangan di Hinrich Foundation, menyangsikan perundingan di Jenewa akan benar-benar mengatasi persoalan tarif timbal balik.

Presiden Trump memuji "reset total" dalam hubungan antara AS dan China setelah hari pertama perundingan, menyebut pertemuan itu "sangat baik" dan perubahan telah "dinegosiasikan secara bersahabat, tetapi konstruktif."

Latar Belakang Perang Dagang

Perang dagang antara China dan AS meningkat setelah Presiden Trump mengumumkan tarif dasar universal untuk semua impor ke Amerika Serikat. Sekitar 60 mitra dagang, termasuk China dan Uni Eropa, dikenakan tarif yang lebih tinggi daripada yang lain. Trump mengatakan ini adalah balasan atas kebijakan perdagangan tidak adil selama bertahun-tahun terhadap AS. Ia juga mengumumkan pajak impor 25% untuk semua baja dan aluminium yang masuk ke AS, dan tarif tambahan 25% untuk semua mobil dan suku cadang mobil.