Eksotisme Pulau Tikus di Bengkulu Terancam Erosi: Upaya Konservasi Mendesak Dilakukan

Pulau Tikus di Bengkulu: Antara Pesona Wisata dan Ancaman Kepunahan

Pulau Tikus, sebuah permata wisata di Bengkulu, menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi para pelancong. Aktivitas seperti menyelam, memancing, dan berfoto dengan ikan-ikan jinak menjadi daya tarik utama. Namun, di balik keindahannya, pulau ini menyimpan kekhawatiran mendalam akibat abrasi yang terus menggerogoti daratannya.

Tragedi karamnya kapal yang menelan korban jiwa beberapa waktu lalu menambah pilu bagi dunia pariwisata Bengkulu. Di tengah upaya pemulihan, perhatian kembali tertuju pada kondisi Pulau Tikus yang semakin memprihatinkan. Pulau ini, yang dulunya memiliki luas dua hektar, kini hanya tersisa 0,66 hektar. Lokasinya yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia membuatnya rentan terhadap hantaman gelombang dan abrasi.

Fungsi Vital Pulau Tikus

Pulau Tikus bukan hanya sekadar destinasi wisata. Ia juga berfungsi sebagai menara suar pemandu kapal, tempat peristirahatan nelayan, dan yang terpenting, sebagai benteng alami penahan gelombang tsunami bagi Kota Bengkulu. Kehilangan pulau ini akan berdampak besar bagi keselamatan dan perekonomian masyarakat Bengkulu.

Prediksi Mengerikan dan Upaya Penyelamatan

Gunggung Senoaji, seorang pengamat perubahan iklim dari Universitas Bengkulu, memprediksi bahwa Pulau Tikus akan hilang dalam 20 tahun ke depan jika tidak ada upaya penanganan yang serius. Prediksi ini didasarkan pada penelitian yang menunjukkan bahwa abrasi di pulau tersebut mencapai lima meter per tahun. Data dari Walhi Bengkulu juga menunjukkan bahwa abrasi menggerus daratan Bengkulu hingga 20 meter setiap tahunnya.

Pemerintah Provinsi Bengkulu pernah mencanangkan program reklamasi untuk menyelamatkan Pulau Tikus. Namun, mahalnya biaya menjadi kendala utama. Kelompok-kelompok pecinta lingkungan juga telah berupaya menanam mangrove di pulau tersebut. Sayangnya, upaya ini belum mampu mengimbangi laju abrasi yang semakin cepat.

Harapan untuk Masa Depan

Sejumlah warga berharap agar upaya penyelamatan Pulau Tikus kembali digaungkan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pelaku pariwisata. Salah satu ide yang muncul adalah mewajibkan pengunjung untuk menanam dan merawat mangrove sebagai bagian dari kegiatan wisata. Langkah kecil ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam menyelamatkan pulau dari kepunahan. Masa depan Pulau Tikus berada di tangan kita. Aksi nyata dan kolaborasi dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk menjaga keindahan dan keberlangsungan pulau ini.