Waspada! Perubahan Kebiasaan Buang Air Kecil Bisa Jadi Indikasi Awal Diabetes

Diabetes, penyakit kronis yang seringkali berkembang tanpa disadari, menyimpan ancaman serius bagi kesehatan. Seringkali, tanda-tanda awal penyakit ini diabaikan atau dianggap sebagai masalah kecil, padahal deteksi dini sangat krusial untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.

Menurut keterangan dari dr. Mohamed Najjar dari Jorja Healthcare Group, fase awal diabetes, yang dikenal sebagai pra-diabetes atau hiperglikemia non-diabetik (NDH), seringkali ditandai dengan perubahan pada frekuensi buang air kecil dan rasa haus yang berlebihan. Kondisi ini terjadi karena tubuh berusaha menyeimbangkan kadar gula darah yang meningkat. Ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring dan membuang kelebihan glukosa melalui urine, sehingga penderita menjadi lebih sering buang air kecil, terutama di malam hari.

"Ketidakmampuan tubuh dalam mengatur kadar gula darah secara efektif menjadi penyebab utama perubahan ini," ujar dr. Najjar.

Selain peningkatan frekuensi buang air kecil dan rasa haus yang berlebihan, gejala lain yang patut diwaspadai antara lain penglihatan kabur dan rasa lelah yang berkepanjangan. Perubahan-perubahan ini merupakan sinyal penting bagi individu untuk segera melakukan perubahan gaya hidup dan berkonsultasi dengan dokter guna mencegah perkembangan diabetes tipe 2, serta penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke.

Berikut adalah beberapa tanda awal diabetes yang perlu diperhatikan:

  • Sering buang air kecil: Terutama di malam hari (nokturia).
  • Rasa haus berlebihan: Merasa haus terus-menerus meskipun sudah banyak minum.
  • Penglihatan kabur: Mengalami kesulitan fokus atau pandangan yang tidak jelas.
  • Kelelahan: Merasa lelah dan lesu sepanjang waktu, bahkan setelah istirahat yang cukup.

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut, sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Deteksi dini dan perubahan gaya hidup yang sehat dapat membantu mencegah perkembangan diabetes dan komplikasi yang terkait.