Ribuan Aparat Keamanan Dikerahkan untuk Amankan Konferensi Parlemen OKI di Jakarta
Kepolisian Republik Indonesia mengerahkan lebih dari seribu personel gabungan untuk memastikan keamanan dan kelancaran Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), sebuah forum penting bagi parlemen negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Acara ini akan berlangsung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro, Kapolres Metro Jakarta Pusat, menjelaskan bahwa penugasan personel yang berjumlah 1.146 orang ini merupakan bagian dari strategi pengamanan komprehensif. Penekanan utama dalam operasi ini adalah pendekatan yang humanis dan persuasif. Seluruh personel yang bertugas telah diinstruksikan untuk tidak membawa senjata api guna menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan bersahabat bagi seluruh delegasi yang hadir.
"Kami ingin para tamu negara merasa aman dan nyaman selama berada di Jakarta. Oleh karena itu, kami mengedepankan pendekatan yang persuasif dan mengutamakan keramahan," ujar Kombes Pol. Susatyo.
Pengamanan tidak hanya terfokus di Gedung DPR/MPR RI, yang menjadi lokasi utama konferensi. Area pengamanan diperluas untuk mencakup:
- Rute-rute kedatangan delegasi dari berbagai negara.
- Hotel-hotel tempat para delegasi menginap.
- Titik-titik strategis lainnya di sekitar kawasan Senayan.
Kepolisian juga telah melakukan pemetaan potensi kerawanan, termasuk potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, masalah lalu lintas, serta ancaman siber. Koordinasi intensif dilakukan dengan berbagai instansi terkait untuk mengantisipasi dan mengatasi segala kemungkinan yang dapat mengganggu kelancaran acara.
Lebih lanjut, Kombes Pol. Susatyo menekankan bahwa kesuksesan pengamanan konferensi ini akan berdampak positif pada citra Indonesia di mata internasional. Ia mengharapkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat agar konferensi ini berjalan sukses dan lancar.
"Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang aman, ramah, dan mampu menjadi tuan rumah yang baik bagi acara-acara internasional," tegasnya.
Sementara itu, Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menyatakan bahwa forum PUIC ke-19 ini akan membahas berbagai isu penting, termasuk pemberdayaan perempuan dan isu kemerdekaan Palestina. Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera, menyampaikan bahwa persiapan pelaksanaan sidang umum parlemen OKI telah berjalan dengan baik. Konferensi ini akan berlangsung dari tanggal 12 hingga 15 Mei 2025.
"Indonesia merasa terhormat dan bertanggung jawab untuk menjadi tuan rumah Konferensi PUIC ke-19, terutama karena tahun ini bertepatan dengan peringatan 25 tahun berdirinya PUIC sejak tahun 1999," kata Mardani.