Astra International Tebar Dividen: Pemegang Saham Kantongi Rp 406 per Lembar

Astra International Setujui Pembagian Dividen Rp 406 per Saham

Jakarta, Indonesia – PT Astra International Tbk (ASII) telah mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 406 per saham kepada para pemegang sahamnya. Keputusan strategis ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada hari Kamis, 8 Mei 2025, menandai komitmen perusahaan untuk memberikan nilai tambah kepada para investornya.

Total dividen yang akan dibagikan mencapai angka yang signifikan, yakni Rp 16,43 triliun, diambil dari laba bersih perusahaan untuk tahun buku 2024. Sebagian dari total dividen ini, sebesar Rp 98 per saham atau sekitar Rp 3,96 triliun, telah dibayarkan sebagai dividen interim pada tanggal 31 Oktober 2024.

Dengan demikian, sisa dividen yang akan dibagikan sebagai dividen final adalah sebesar Rp 308 per saham atau sekitar Rp 12,46 triliun. Pembagian dividen ini mencerminkan kepercayaan diri perusahaan terhadap kinerja keuangannya dan prospek bisnisnya di masa depan.

Jadwal Pembagian Dividen ASII Tahun Buku 2024:

Berikut adalah jadwal lengkap pembagian dividen yang perlu diperhatikan oleh para pemegang saham:

  • Cum Dividen Pasar Reguler dan Negosiasi: 20 Mei 2025
  • Ex Dividen Pasar Reguler dan Negosiasi: 21 Mei 2025
  • Cum Dividen Pasar Tunai: 22 Mei 2025
  • Ex Dividen Pasar Tunai: 23 Mei 2025
  • Tanggal Pencatatan (Recording Date): 22 Mei 2025 (pukul 16.00 WIB)
  • Pembayaran Dividen Tunai: 5 Juni 2025

Para pemegang saham yang berhak menerima dividen adalah mereka yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 22 Mei 2025, pukul 16.00 WIB. Proses pembagian dividen akan dilaksanakan oleh direksi perseroan dengan memperhatikan ketentuan perpajakan, peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI), serta regulasi pasar modal yang berlaku.

Sisa laba bersih perusahaan untuk tahun 2024, sebesar Rp 17,61 triliun, akan dialokasikan sebagai laba ditahan dan akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan bisnis perusahaan di masa mendatang.

Kinerja Keuangan Astra International

Keputusan pembagian dividen ini didukung oleh kinerja keuangan ASII yang solid pada tahun 2024. Laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp 34,05 triliun. Selain itu, perusahaan memiliki saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 201,69 triliun, dengan total ekuitas mencapai Rp 271,49 triliun.

Pada kuartal pertama tahun 2025, ASII mencatatkan pendapatan sebesar Rp 83,36 triliun, meningkat 2,64 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 81,2 triliun. Namun, laba bersih mengalami penurunan sebesar 7,12 persen menjadi Rp 6,93 triliun dari sebelumnya Rp 7,46 triliun.

Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro, menjelaskan bahwa penurunan laba tersebut terutama disebabkan oleh kondisi ekonomi global yang masih menantang serta penurunan harga batu bara dari level tertinggi sebelumnya. Meskipun bisnis otomotif dan bisnis terkait batu bara mengalami tekanan, kinerja yang kuat dari lini bisnis lainnya membantu mengimbangi dampak negatif tersebut. Hal ini menunjukkan ketahanan portofolio bisnis Astra yang terdiversifikasi.

Djony Bunarto Tjondro menekankan komitmen Astra International untuk terus beradaptasi dengan perubahan pasar dan berinvestasi dalam pertumbuhan jangka panjang. Perusahaan akan terus berupaya untuk memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan.