PSSI Mengecam Keras Aksi Anarkis Suporter yang Menimpa Tim Persik Kediri
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyampaikan kekecewaan mendalam atas insiden kekerasan yang menimpa tim Persik Kediri usai pertandingan melawan Arema FC. Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, mengutuk keras aksi anarkis yang dilakukan oleh oknum suporter dan menyerukan kepada seluruh pendukung sepak bola di tanah air untuk menjunjung tinggi sportivitas dan mendukung tim kesayangan dengan cara yang elegan.
Insiden bermula setelah pertandingan pekan ke-32 Liga 1 antara Arema FC dan Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan, Malang, di mana Persik berhasil meraih kemenangan dengan skor 3-0. Sayangnya, kemenangan tersebut ternoda oleh tindakan tidak terpuji sekelompok oknum suporter Arema yang melakukan pelemparan terhadap bus yang membawa tim Persik saat meninggalkan stadion. Akibatnya, kaca bus pecah dan melukai pelatih Persik, Divaldo Alves, yang terkena serpihan kaca.
Yunus Nusi menyatakan bahwa PSSI sangat prihatin dengan kejadian ini, terutama karena sepak bola Indonesia sedang berada dalam pengawasan FIFA pasca-tragedi Kanjuruhan. Ia menekankan bahwa tindakan anarkis segelintir oknum suporter sangat merugikan klub, merusak kondusivitas sepak bola nasional, dan mencoreng citra Indonesia di mata dunia. PSSI mengingatkan bahwa sepak bola seharusnya menjadi alat pemersatu bangsa, bukan justru menjadi sumber perpecahan dan konflik.
"Sepak bola itu ada menang, seri, dan kalah. Jika tim terus mengalami kekalahan, apakah harus selalu melakukan tindakan yang tidak baik?" tanya Yunus Nusi. Ia mengajak seluruh suporter klub dan timnas untuk memberikan dukungan yang elegan kepada tim kesayangan mereka, serta menerima dengan baik klub dan suporter lain yang bertanding di wilayah masing-masing. Yunus Nusi juga berharap agar para suporter menyadari dan menghentikan segala tindakan yang merugikan sepak bola Indonesia, serta bersama-sama menatap masa depan sepak bola yang lebih baik dan lebih mempersatukan.
Berikut poin penting yang disampaikan Sekjen PSSI:
- Kekecewaan Mendalam: PSSI sangat kecewa dan menyesalkan insiden penyerangan terhadap bus Persik Kediri.
- Kutukan Keras: PSSI mengutuk keras tindakan anarkis yang dilakukan oleh oknum suporter.
- Seruan Sportivitas: PSSI menyerukan kepada seluruh suporter untuk menjunjung tinggi sportivitas dan mendukung tim dengan cara yang elegan.
- Pengawasan FIFA: PSSI mengingatkan bahwa sepak bola Indonesia sedang dalam pengawasan FIFA.
- Sepak Bola Pemersatu: PSSI menekankan bahwa sepak bola seharusnya menjadi alat pemersatu bangsa.
Dengan adanya kejadian ini, PSSI berharap seluruh elemen sepak bola Indonesia dapat mengambil pelajaran dan bersama-sama menciptakan atmosfer sepak bola yang aman, nyaman, dan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas.