Louis Vuitton Menangkan Sengketa Desain Kaus Kaki Terhadap Pocket Socks di Pengadilan AS

Louis Vuitton Unggul dalam Sengketa Desain Kaus Kaki

Pengadilan Distrik Federal California Selatan baru-baru ini mengeluarkan putusan yang memenangkan Louis Vuitton North America, Inc. dalam gugatan yang diajukan oleh Pocket Socks, Inc. Gugatan tersebut terkait dugaan pelanggaran merek dagang dan desain produk kaus kaki. Hakim memutuskan bahwa Pocket Socks gagal memberikan bukti yang cukup kuat untuk mendukung klaim mereka, sehingga gugatan tersebut ditolak.

Kasus ini bermula ketika Pocket Socks, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam kaus kaki perjalanan yang berbasis di San Diego, mengajukan gugatan terhadap Louis Vuitton dan direktur lini pakaian pria mereka, Pharrell Williams, pada Juni 2024. Pocket Socks menuduh bahwa rumah mode mewah asal Prancis tersebut telah melanggar merek dagang terdaftar mereka, "Pocket Socks," dan meniru desain produk mereka. Tuduhan ini muncul setelah Louis Vuitton memperkenalkan desain kaus kaki serupa dalam ajang Paris Fashion Week pada Juni 2023, yang dipasarkan dengan nama yang sama.

Namun, Louis Vuitton mengajukan pembatalan gugatan dengan alasan bahwa Pocket Socks tidak dapat membuktikan adanya potensi kebingungan di antara konsumen terkait produk kedua perusahaan. Mereka juga berpendapat bahwa Pocket Socks tidak dapat menjabarkan elemen desain yang dilanggar secara memadai.

Hakim Janis L. Sammartino, yang memimpin kasus ini, setuju dengan argumen Louis Vuitton. Dalam putusannya, hakim menyatakan bahwa Pocket Socks gagal menunjukkan bukti yang meyakinkan tentang potensi kebingungan konsumen. Hakim menyoroti perbedaan harga yang signifikan antara kedua produk, di mana kaus kaki Louis Vuitton dijual dengan harga lebih dari $500, sedangkan Pocket Socks dijual di platform seperti Amazon dan QVC dengan harga di bawah $50. Selain itu, hakim juga mencatat bahwa kedua perusahaan menggunakan saluran distribusi yang berbeda dan tidak bersaing secara langsung di pasar.

Lebih lanjut, hakim menekankan bahwa produk Louis Vuitton secara jelas menampilkan merek dagang mereka sendiri, yang secara signifikan mengurangi risiko kebingungan di kalangan konsumen, sesuai dengan preseden hukum yang berlaku di wilayah hukum Sirkuit Kesembilan AS.

Klaim Pocket Socks atas pelanggaran desain produk juga ditolak oleh pengadilan. Hakim memutuskan bahwa perusahaan tersebut tidak memberikan deskripsi tekstual yang jelas mengenai elemen-elemen konkret dari desain yang diklaim dilanggar, seperti bentuk, tata letak, warna, dan konfigurasi desain. Tanpa deskripsi yang memadai, pengadilan menolak untuk menilai keunikan atau fungsionalitas desain tersebut, sehingga memutuskan untuk menolak klaim tersebut.

Kendati gugatan ditolak, Pocket Socks diberi kesempatan untuk mengajukan gugatan baru dengan perbaikan. Akan tetapi, hakim memperingatkan bahwa kelanjutan kasus ini akan bergantung pada adanya dasar fakta yang kuat terkait potensi kebingungan konsumen dan deskripsi desain produk yang jelas.