Aksi Pelemparan Bus Persik Dikecam, APPI Desak Penegakan Hukum Tegas

Insiden pelemparan bus tim Persik Kediri usai laga melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, menuai kecaman keras dari Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI). APPI mendesak otoritas sepak bola nasional untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan hukuman seberat-beratnya kepada para pelaku.

Peristiwa yang terjadi pada Minggu (11/5/2025) itu terjadi setelah Persik Kediri berhasil mengalahkan tuan rumah Arema FC dengan skor 3-0 dalam lanjutan Liga 1 musim 2024/2025. Saat bus tim Persik meninggalkan area stadion, sekelompok oknum suporter melakukan pelemparan yang membahayakan keselamatan pemain dan ofisial tim.

APPI dalam pernyataan resminya mengecam tindakan anarkis tersebut. Mereka menilai insiden ini menciderai semangat sportivitas dan upaya perbaikan sepak bola nasional, apalagi terjadi di sekitar Stadion Kanjuruhan yang baru saja kembali digunakan pasca-Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022. APPI menekankan bahwa keselamatan dan keamanan adalah prioritas utama dalam sepak bola dan harus dijunjung tinggi oleh seluruh pemangku kepentingan.

"APPI mengutuk keras penyerangan yang dilakukan oleh pihak anarkis terhadap bus pemain Persik Kediri yang terjadi pasca pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan pada 11 Mei 2025. Aksi anarkis tersebut tentunya telah sangat mengancam keselamatan para pemain dan seluruh ofisial dari Klub Persik Kediri," demikian bunyi pernyataan resmi APPI.

APPI juga menyoroti bahwa insiden serupa telah berulang kali terjadi dalam kompetisi sepak bola Indonesia. Oleh karena itu, mereka mendesak badan-badan yang berwenang, termasuk para pemangku kebijakan sepak bola Indonesia, untuk memberikan sanksi yang keras terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya insiden ini.

Berikut adalah poin-poin penting yang ditekankan APPI:

  • Pengutukan keras: APPI mengutuk keras aksi pelemparan terhadap bus Persik Kediri.
  • Prioritas keselamatan: Keselamatan pemain dan ofisial tim adalah prioritas utama.
  • Penegakan hukum: APPI mendesak penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku.
  • Sanksi berat: Pelaku harus dihukum seberat-beratnya untuk memberikan efek jera.
  • Evaluasi keamanan: Perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan di stadion.

Insiden ini menjadi sorotan tajam dan diharapkan menjadi momentum bagi perbaikan sistem keamanan dan penegakan hukum yang lebih tegas dalam dunia sepak bola Indonesia. Seluruh pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh pemain, ofisial, dan suporter.