Tragedi di Jalan Raya: Anak Gajah Tewas Tertabrak, Induk Berduka di Sisi Jasad

Kesedihan Mendalam di Jalan Raya Timur-Barat, Malaysia

Sebuah insiden tragis terjadi di Jalan Raya Timur-Barat, Perak, Malaysia, pada tanggal 11 Mei lalu, sekitar pukul 02.00 dini hari. Sebuah anak gajah malang meregang nyawa setelah menjadi korban tabrak lari sebuah truk pengangkut ayam. Video yang merekam kejadian memilukan ini dengan cepat menyebar luas di media sosial, memicu gelombang simpati dan kesedihan dari para netizen.

Dalam rekaman tersebut, terlihat jelas bagaimana induk gajah, dengan tatapan nanar dan penuh duka, berdiri tegak di samping truk yang telah merenggut nyawa anaknya. Ia seolah enggan beranjak dari sisi jasad sang buah hati, menunjukkan ikatan batin yang begitu kuat antara ibu dan anak. Bagian depan truk terlihat ringsek akibat benturan keras.

Direktur Departemen Perlindungan Satwa Liar dan Taman Nasional Perak, Yusoff Shariff, mengonfirmasi bahwa anak gajah jantan yang diperkirakan berusia lima tahun tersebut tewas seketika akibat luka parah yang dideritanya. Tim dari departemennya segera diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan operasi pemantauan dan penangkapan induk gajah. Mengingat kondisi induk gajah yang sangat terpukul dan berpotensi membahayakan, petugas terpaksa menggunakan obat penenang untuk memudahkannya dipindahkan ke habitat yang lebih aman di dalam hutan dengan menggunakan kendaraan berpenggerak empat roda.

Induk gajah yang diperkirakan berusia antara 25 hingga 27 tahun dengan berat sekitar 2,2 ton tersebut akhirnya berhasil dievakuasi sekitar pukul 09.00 pagi. Jasad anak gajah juga telah dipindahkan dan dimakamkan. Insiden ini menambah daftar panjang catatan kelam interaksi antara manusia dan gajah di wilayah tersebut. Jalan Raya Timur-Barat memang dikenal sebagai jalur perlintasan gajah, dan seringkali menjadi lokasi konflik antara manusia dan satwa liar ini.

Kepala polisi distrik Gerik, Inspektur Zulkifli Mahmood, menjelaskan bahwa pengemudi truk (28) mengaku telah melihat seekor gajah besar di bahu jalan sebelah kanan. Ia melanjutkan perjalanan setelah menilai situasi aman, namun tiba-tiba seekor anak gajah muncul dari hutan di sisi kiri dan mencoba menyeberang jalan. Jarak yang terlalu dekat membuat pengemudi tidak dapat menghindar, sehingga tabrakan fatal tak terhindarkan. Induk gajah yang menyaksikan kejadian itu menjadi marah dan merusak bagian depan truk. Pengemudi truk sendiri dilaporkan tidak mengalami luka-luka.

Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) telah memasukkan gajah asia ke dalam daftar satwa terancam punah. Berkurangnya populasi gajah disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perburuan liar, hilangnya habitat alami, dan konflik antara manusia dan gajah. Insiden tragis ini semakin mempertegas urgensi untuk mencari solusi yang berkelanjutan dalam menjaga kelestarian populasi gajah dan mengurangi konflik antara manusia dan satwa liar.

Netizen yang menyaksikan video tersebut mengungkapkan rasa simpati dan kesedihan mendalam mereka. Banyak yang menyoroti betapa pilunya hati seorang ibu yang kehilangan anaknya. Mereka juga mengkritik pembangunan infrastruktur yang tidak mempertimbangkan keberadaan habitat satwa liar.

Beberapa insiden serupa juga pernah terjadi sebelumnya di Jalan Raya Timur-Barat. Pada Januari lalu, sebuah keluarga yang melintas bertemu dengan kawanan gajah yang mengguncang mobil mereka. Pada April 2024, seekor bayi gajah juga tewas tertabrak kendaraan sport di jalan raya yang sama. Departemen Perlindungan Satwa Liar dan Taman Nasional Perak saat ini tengah membangun Suaka Gajah Perak yang ditargetkan selesai pada tahun 2029. Suaka ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurangi konflik antara manusia dan gajah di wilayah tersebut.

Departemen Perlindungan Satwa Liar dan Taman Nasional Perak mengimbau para pengendara untuk menghindari penggunaan jalan raya pada malam hari dan dini hari, terutama antara pukul 11.00 malam hingga 06.00 pagi, guna menghindari pertemuan dengan gajah.