Alun-alun Depok: Model Pengelolaan Fasilitas Publik yang Menghasilkan Pendapatan Daerah
Alun-alun Kota Depok menjadi contoh sukses bagaimana ruang publik dapat dikelola secara efektif, tidak hanya sebagai fasilitas rekreasi gratis bagi masyarakat, tetapi juga sebagai sumber pendapatan daerah yang signifikan.
Alun-alun yang terletak di Depok bagian timur ini, menyediakan beragam fasilitas olahraga dan rekreasi yang dapat diakses secara cuma-cuma. Fasilitas tersebut antara lain:
- Playground ramah anak
- Lapangan futsal
- Lapangan basket
- Arena BMX
- Wall climbing
- Lapangan skateboard
- Jogging track
- Body gym
Kepala UPTD Hutan Raya Depok, Lintang Yuniar Pratiwi, menjelaskan bahwa fasilitas-fasilitas ini terbuka untuk umum dan gratis, namun dengan batasan yang jelas. Pemanfaatan fasilitas tidak diperkenankan untuk kegiatan komersial seperti pelatihan atau les privat tanpa izin dan pembayaran retribusi yang sesuai.
Peraturan ini diberlakukan untuk mencegah penyalahgunaan oleh oknum komunitas yang ingin memanfaatkan fasilitas gratis untuk kegiatan berbayar. Pihak pengelola Alun-alun Depok terbuka untuk kerjasama penyewaan fasilitas dengan harga yang telah ditetapkan sesuai Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Informasi mengenai tarif penyewaan dapat diakses melalui layanan ETDAH!.
Dengan adanya aturan yang jelas, masyarakat merasa nyaman dan memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati fasilitas yang tersedia. Hal ini berdampak pada peningkatan jumlah pengunjung, terutama pada akhir pekan. Menurut catatan pengelola, jumlah pengunjung pada hari Sabtu dan Minggu dapat mencapai 15.000 orang, bahkan dapat meningkat hingga 20.000 orang saat ada acara atau event khusus.
Keberhasilan Alun-alun Depok dalam menarik pengunjung juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berpartisipasi dalam kegiatan di alun-alun, menjajakan berbagai produk dan kuliner dengan harga terjangkau. Pengelola secara aktif mendorong UMKM untuk tidak mematok harga tinggi, sehingga kuliner di Alun-alun Depok dikenal dengan harganya yang bersahabat.
Strategi pengelolaan yang efektif ini terbukti mampu meningkatkan pendapatan daerah. Pada tahun 2024, Alun-alun Depok berhasil melampaui target retribusi yang ditetapkan sebesar Rp 100 juta, dan berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar Rp 439 juta. Hal ini menunjukkan potensi ekonomi yang besar dari ruang publik yang dikelola dengan baik.
Dalam waktu dekat, tepatnya pada tanggal 14-17 Mei, Alun-alun Kota Depok akan menyelenggarakan acara Lebaran Depok. Acara ini diharapkan dapat menarik lebih banyak pengunjung dan memberikan alternatif liburan yang terjangkau bagi masyarakat.