Warga Bone dengan Kondisi Interseks Menikah, Sempat Picu Dugaan Pernikahan Sesama Jenis
Pernikahan di Bone Gegerkan Warga
Sebuah pernikahan di Desa Arasoe, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Pernikahan yang berlangsung pada Kamis, 8 Mei 2025 ini awalnya memicu dugaan adanya pernikahan sesama jenis. Hal ini bermula dari identitas salah satu mempelai, FM, yang kemudian diketahui memiliki kondisi interseks atau berkelamin ganda.
Kabar pernikahan tersebut dengan cepat menyebar melalui media sosial, memicu berbagai spekulasi dan komentar. Untuk meredam kesimpangsiuran informasi yang beredar, Kepala Desa Arasoe, Andi Amal Pahsyah, bersama dengan aparat kepolisian setempat melakukan klarifikasi dan pemeriksaan terhadap FM.
Hasil Pemeriksaan Medis Ungkap Fakta
Pemeriksaan medis yang dilakukan di UPT Puskesmas Cina pada Senin, 12 Mei 2025, mengungkap fakta bahwa FM memiliki karakteristik kelamin ganda. Menurut Andi Amal Pahsyah, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa FM secara dominan memiliki karakteristik kelamin laki-laki.
"FM ini secara medis lebih dominan berjenis kelamin laki-laki," ujar Andi Amal.
Pemeriksaan medis tersebut dilakukan secara resmi dan transparan, disaksikan oleh berbagai pihak berwenang, termasuk Kapolsek Cina, Kanit Reskrim Polsek Cina, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Kepala Dusun Lacuco, serta Kepala UPT Puskesmas Cina. Dengan adanya hasil pemeriksaan ini, pihak desa berharap masyarakat dapat memahami situasi sebenarnya dan tidak lagi berspekulasi.
Imbauan untuk Menahan Diri
Andi Amal juga mengimbau masyarakat untuk menahan diri dalam menanggapi isu sensitif seperti ini. Ia menekankan pentingnya menghormati privasi individu dan menghindari penyebaran informasi yang tidak akurat. Pihak desa berharap agar kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih bijak dalam bermedia sosial dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi.
Dengan terungkapnya fakta bahwa FM memiliki kondisi interseks, diharapkan kesalahpahaman yang sempat terjadi dapat diluruskan. Pernikahan ini menjadi sorotan bukan karena adanya dugaan pernikahan sesama jenis, melainkan karena kondisi unik yang dimiliki oleh salah satu mempelai.