Tragedi Pemusnahan Amunisi di Garut: Belasan Nyawa Melayang, Proses Identifikasi Korban Terhambat Kondisi Jenazah

Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dilanda duka mendalam akibat insiden ledakan saat proses pemusnahan amunisi yang sudah tidak layak pakai di Desa Sagara. Peristiwa tragis yang terjadi pada Senin (12/5/2025) tersebut merenggut nyawa belasan orang, terdiri dari anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan warga sipil.

Ledakan dahsyat yang terjadi sekitar pukul 09.30 WIB ini terjadi di area yang memang difungsikan sebagai lokasi pemusnahan amunisi milik TNI. Kendati kegiatan serupa kerap dilakukan di lokasi tersebut, insiden kali ini menjadi yang paling memilukan karena menimbulkan korban jiwa.

Menyikapi kejadian ini, TNI langsung bertindak cepat dengan melakukan sterilisasi di sekitar lokasi kejadian. Langkah ini diambil untuk menjamin keamanan warga serta mendukung kelancaran proses investigasi yang sedang berlangsung. Kepala Pusat Penerangan TNI, Maor Jenderal TNI Kristomei Sianturi, menegaskan bahwa sterilisasi area ledakan menjadi prioritas utama agar tim investigasi dapat bekerja secara optimal tanpa gangguan.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk Garut Selatan menjadi pusat evakuasi seluruh korban. Pihak rumah sakit menghadapi tantangan signifikan dalam proses identifikasi jenazah. Direktur RSUD Pameungpeuk, dr. Lulu, menjelaskan bahwa kondisi sebagian besar jenazah yang tidak utuh menjadi kendala utama. Meskipun demikian, tim forensik rumah sakit berhasil menyelesaikan proses identifikasi seluruh korban berkat kerja keras dan koordinasi yang baik.

Berikut adalah poin-poin penting terkait proses identifikasi:

  • Sebagian jenazah ditemukan dalam kondisi tidak utuh atau berupa serpihan.
  • Tim forensik telah berhasil mengidentifikasi seluruh 13 jenazah korban.
  • Keluarga korban telah dihubungi dan sebagian telah mendatangi RSUD Pameungpeuk.

Menurut keterangan warga Desa Sagara, pemusnahan amunisi di wilayah mereka bukan kali pertama dilakukan. Sebelum kegiatan dimulai, warga biasanya mendapatkan peringatan untuk menjauhi lokasi pemusnahan. Akan tetapi, insiden kali ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai standar keamanan dan prosedur operasional yang diterapkan dalam kegiatan berisiko tinggi seperti pemusnahan amunisi.

TNI berkomitmen untuk melakukan investigasi mendalam dan menyeluruh guna mengungkap penyebab utama ledakan tersebut. Penyelidikan akan mencakup aspek teknis serta kemungkinan adanya kelalaian dalam pelaksanaan prosedur. TNI berjanji akan terus memberikan informasi terbaru kepada publik seiring dengan perkembangan hasil investigasi di lapangan.