"Melati: Revenge in Blood", Horor Indonesia Unjuk Gigi di Pasar Internasional

Adaptasi dari miniseri televisi populer tahun 2023, "Losmen Melati", film horor Indonesia berjudul "Melati: Revenge in Blood" siap menebar teror di kancah internasional. Film yang masih dalam tahap pascaproduksi ini tetap menampilkan Alexandra Gottardo dan Dwi Sasono sebagai pemeran utama.

Diproduksi oleh Catchplay, film ini memegang hak distribusi untuk wilayah Asia Tenggara, Tiongkok, Hong Kong, dan Taiwan. Dukungan finansial juga diperoleh dari Singapore Film Commission melalui Media Enterprise Programme.

Kesepakatan distribusi internasional film ini melibatkan beberapa pihak kunci:

  • Simon Crowe dan Fumie Suzuki Lancaster dari SC Films
  • Shao-Yi Chen dan Chia-Hua Yeh dari Screenworks Asia
  • Freddie Yeo dari Infinite Studios Singapore

SC Films berencana untuk menampilkan cuplikan eksklusif film ini dalam ajang bergengsi Festival Film Cannes.

Mike Wiluan, dalam wawancaranya dengan Deadline, mengungkapkan visinya untuk memperluas semesta "Losmen Melati" dan memperkenalkan karakter utama wanita kepada audiens global. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Catchplay dan Singapore Film Commission atas dukungan mereka, serta antusiasmenya untuk kembali bekerja sama dengan SC Films. "Melati adalah ikon horor Indonesia yang terinspirasi dari cerita rakyat lokal, dengan gaya horor aksi Asia yang berani dan penuh gaya," ujarnya.

Fumie Suzuki Lancaster dari SC Films menyoroti orisinalitas "Melati: Revenge in Blood" sebagai daya tarik utama bagi pasar global. Ia menyatakan kebahagiaannya dapat kembali berkolaborasi dengan Mike dan tim Infinite Studios, serta Catchplay. "Melati adalah film horor yang kuat, penuh atmosfer, dan orisinal – jenis film horor konsep tinggi yang dicari pasar global," jelasnya.

Shao-Yi Chen dari Catchplay menambahkan bahwa pihaknya sangat senang dapat melanjutkan kolaborasi dengan Mike dan tim dalam membawa "Melati" ke level yang lebih tinggi. Dengan dukungan SC Films, mereka optimis bahwa "Melati" akan berhasil menakut-nakuti penonton di seluruh dunia melalui kutukannya yang semakin gelap dan mengerikan.