Amir Mahpud: Kiprah Pengusaha Transportasi di Balik Kesuksesan Primajasa

Bagi para komuter yang sering bepergian antara Jabodetabek dan berbagai kota di Jawa Barat, nama PO Bus Primajasa tentu sudah sangat familiar. Di balik armada bus yang melayani berbagai rute tersebut, terdapat sosok pengusaha bernama Amir Mahpud. Ia adalah pemilik dari perusahaan otobus yang telah merajai jalur transportasi di wilayah Priangan ini. Bagaimana perjalanan bisnisnya hingga mencapai kesuksesan seperti sekarang?

Primajasa didirikan pada tahun 1991 di bawah bendera PT Primajasa Perdanaraya Utama. Pada awalnya, perusahaan ini fokus pada layanan angkutan kota antar provinsi (AKAP) yang menghubungkan Jakarta dengan berbagai kota penting di Jawa Barat, seperti Bandung, Tasikmalaya, dan Garut. Berkat komitmen terhadap kualitas pelayanan, Primajasa tumbuh pesat dan memperluas jangkauannya hingga ke provinsi lain seperti Banten dan daerah sekitarnya.

Selain menyediakan layanan transportasi reguler, Primajasa juga menawarkan bus pariwisata yang dapat disewa untuk berbagai tujuan wisata domestik. Armada bus mereka juga dimanfaatkan untuk layanan transportasi dalam kota atau lintas kota di wilayah Jabodetabek sebagai bagian dari sistem transportasi terintegrasi.

Amir Mahpud adalah putra dari (alm) Haji Engkud Mahpud dan (alm) Hj Siti Muniroh. Haji Engkud Mahpud sendiri merupakan pendiri dari Grup Mayasari Bakti, sebuah perusahaan transportasi ternama di Jakarta. Dengan demikian, Amir Mahpud memiliki hubungan kekerabatan dengan generasi kedua dari Mayasari Bakti.

Saat memulai bisnisnya pada tahun 1991, Amir Mahpud memiliki modal awal sebanyak 25 bus yang melayani rute Bogor-Tangerang melalui Jakarta. Seiring dengan perkembangan bisnisnya, Primajasa memperluas layanan dengan membuka rute antar kota dan antar provinsi (AKAP) pada tahun 2001, serta melakukan berbagai inovasi di sektor transportasi darat.

Salah satu strategi inovatif yang diterapkan adalah membuka rute-rute yang belum banyak dilirik oleh pesaing. Primajasa juga memperkenalkan titik penjemputan baru di lokasi-lokasi strategis seperti bandara, pelabuhan, kawasan perumahan, dan pusat perbelanjaan, untuk meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas bagi para penumpang.

Dari hanya 25 armada di awal pendirian, Primajasa kini telah memiliki lebih dari 700 unit bus dan ratusan armada taksi. Kesuksesan ini tidak lepas dari strategi bisnis yang diterapkan oleh Amir Mahpud. Perusahaan ini memilih untuk tidak bersaing langsung dengan perusahaan-perusahaan besar di rute-rute panjang. Sebaliknya, Primajasa lebih fokus pada pengembangan rute-rute pendek dan menengah. Inilah mengapa armada bus Primajasa banyak ditemukan di wilayah Jabodetabek, Banten, dan Jawa Barat.

Selain dikenal sebagai pengusaha transportasi yang sukses, Amir Mahpud juga dikenal sebagai salah satu tokoh berpengaruh di Tasikmalaya. Di kota kelahirannya ini, ia membangun Primajasa Exhibition Center, sebuah gedung pertemuan besar yang terletak di wilayah Bojongkoneng Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

Amir Mahpud juga aktif dalam dunia politik. Ia bergabung dengan Partai Gerindra dan tercatat sebagai salah satu pengurus DPP di partai tersebut.