Tragedi Laut Bengkulu: Kapal Wisata Karam, Tujuh Nyawa Melayang

Perairan Pulau Tikus, Bengkulu, menjadi saksi bisu tragedi memilukan saat sebuah kapal wisata yang mengangkut 104 penumpang karam. Insiden nahas ini merenggut nyawa tujuh orang wisatawan, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat korban.

Rekaman video amatir yang beredar luas di media sosial memperlihatkan detik-detik mencekam sebelum kapal tersebut tenggelam. Dalam video berdurasi 2 menit 12 detik itu, terlihat para penumpang yang mengenakan jaket pelampung berwarna merah, duduk berdesakan di atas kapal yang terombang-ambing di tengah laut. Ombak tinggi yang menghantam kapal menambah suasana tegang, diperparah dengan informasi bahwa mesin kapal mengalami mati mesin.

"Mesin mati," terdengar suara perekam dalam video tersebut, menambah kepanikan para penumpang. Teriakan histeris dan takbir bergema di atas kapal setiap kali ombak besar menghantam. Beberapa penumpang terlihat berusaha berpegangan erat pada sisi kapal, mencoba mempertahankan keseimbangan di tengah guncangan yang hebat.

"Ya Allah. Allahuakbar," seru para wisatawan yang panik sebelum akhirnya kapal miring ke kanan dan mulai tenggelam.

Salah seorang penumpang selamat, Jidan Dinil Haq, menuturkan bahwa peristiwa tragis ini bermula saat kapal dalam perjalanan pulang dari Pulau Tikus menuju Kota Bengkulu. Di tengah perjalanan, tepatnya di Perairan Laut Malabero, mesin kapal tiba-tiba mati.

"Awalnya kami pulang dari wisata Pulau Tikus, tapi tiba-tiba mesin kapal mati di tengah," ungkap Jidan.

Akibat mesin yang mati, kapal menjadi tidak terkendali dan dihantam ombak besar. Lambat laun, air mulai masuk ke dalam kapal hingga akhirnya kapal tersebut karam.

"Saat itu ombak lagi kencang, kami digoncang ke kiri dan ke kanan sampai akhirnya kapal tenggelam," imbuh Jidan.

Kepolisian Resor Kota Bengkulu melalui Kasat Intel AKP Freddy Triandy Hutabarat mengkonfirmasi bahwa tujuh orang wisatawan dinyatakan meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke rumah sakit. Berikut adalah daftar nama-nama korban meninggal dunia:

  • Riska Nurjanah (28), warga Lubuklinggau
  • Ratna Kurniati (28), warga Jalan Lingkar Barat Pepabri
  • Tesya (20), warga Jalan 2 Jalur, Kecamatan Merigi, Kelurahan Durian Depun, Kabupaten Kepahiang
  • Nesya (27), warga Suban Air Panas, Kabupaten Rejang Lebong
  • Arva Richi Dekry (29), warga Akai Parak Kopi Padang Utara
  • Yunita, (data dari rumah sakit kota)
  • Suantra, (data dari rumah sakit kota)

Pihak berwenang masih terus melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan dan memastikan tidak ada korban lain yang belum ditemukan. Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam setiap aktivitas wisata bahari, terutama saat kondisi cuaca sedang tidak bersahabat.