Tragedi Laut Bengkulu: Kapal Wisata Karam Diterjang Badai, Tujuh Penumpang Tewas

Bengkulu berduka setelah sebuah kapal wisata yang mengangkut 102 penumpang mengalami musibah karam di perairan Pulau Tikus, Minggu (12/5/2025). Insiden tragis ini terjadi akibat cuaca buruk berupa badai yang menerjang kapal saat berlayar menuju Pantai Malabero. Tim penyelamat dari Basarnas dan instansi terkait segera diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi dan pencarian.

Akibat peristiwa nahas ini, tujuh penumpang dilaporkan meninggal dunia. Puluhan penumpang lainnya berhasil diselamatkan dan dilarikan ke beberapa rumah sakit di Kota Bengkulu, termasuk Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) dan RS Bhayangkara, untuk mendapatkan perawatan intensif. Para korban selamat mengalami luka-luka dan trauma mendalam akibat kejadian tersebut. Data sementara yang berhasil dikumpulkan Basarnas mencatat ada 102 penumpang dalam kapal tersebut, dan pendataan lebih lanjut masih dilakukan untuk memastikan tidak ada korban yang belum terdata.

Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, segera meninjau para korban di Rumah Sakit Bhayangkara atas arahan Gubernur Helmi Hasan. Pemerintah Provinsi Bengkulu menyatakan duka cita mendalam atas musibah ini dan menyediakan ambulans untuk mengangkut jenazah korban ke rumah duka masing-masing. Pemerintah daerah juga menanggung biaya transportasi jenazah.

Plh Direktur RSHD, Meidi Faziri, menjelaskan bahwa rumah sakitnya menerima 17 korban, di mana 15 orang selamat dan 2 orang dinyatakan meninggal dunia saat kejadian. Para korban selamat berasal dari berbagai daerah, termasuk Lahat (Sumatera Selatan), Bengkulu, dan Curup (Rejang Lebong). Pihak RSHD memastikan penanganan medis yang optimal bagi para korban selamat dan meminta mereka untuk segera melaporkan keluhan apa pun kepada petugas medis.

Musibah ini menjadi peringatan bagi para wisatawan dan operator wisata bahari untuk selalu waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem. Pemerintah daerah mengimbau agar aktivitas di pantai dan area terbuka lainnya dihindari saat cuaca buruk. Fokus utama saat ini adalah memberikan perawatan terbaik bagi para korban selamat dan memastikan proses pemulangan jenazah korban berjalan lancar. Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Bengkulu.