Tragedi di Sri Lanka: Bus Peziarah Terperosok ke Jurang, Puluhan Korban Jiwa
Kecelakaan maut menimpa sebuah bus yang mengangkut rombongan peziarah di Sri Lanka. Insiden tragis ini terjadi di wilayah perbukitan Kotmale, di mana bus tersebut terperosok ke dalam jurang yang curam. Akibat kejadian ini, sedikitnya 21 orang dilaporkan meninggal dunia dan 24 lainnya mengalami luka-luka.
Wakil Menteri Transportasi Sri Lanka, Prasanna Gunasena, menyampaikan bahwa pihak berwenang sedang berupaya mengidentifikasi para korban. Ia juga menambahkan bahwa para korban luka telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Gunasena mengapresiasi peran serta masyarakat setempat yang dengan sigap membantu proses evakuasi korban dari reruntuhan bus, sehingga dapat mengurangi potensi jumlah korban yang lebih besar.
Menurut keterangan kepolisian setempat, bus yang terlibat kecelakaan ini adalah bus milik negara yang mengangkut sekitar 70 penumpang. Jumlah ini melebihi kapasitas normal bus tersebut, yang seharusnya hanya mengangkut sekitar 50 penumpang. Diduga, pengemudi bus kehilangan kendali saat melintasi jalanan berliku di wilayah perbukitan tersebut, yang kemudian menyebabkan bus keluar jalur dan terjun ke jurang.
Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan ini. Beberapa kemungkinan penyebab yang sedang diselidiki antara lain adalah kerusakan mekanis pada bus dan kondisi pengemudi yang kelelahan atau tertidur saat mengemudi. Kondisi jalanan yang berliku dan berbahaya di Sri Lanka juga menjadi faktor yang dipertimbangkan dalam penyelidikan.
Kondisi bus pasca-kecelakaan sangat memprihatinkan. Atap dan panel samping bus hancur, dan sebagian besar kursi terlepas dari lantai kendaraan. Roda-roda bus terlempar ke perkebunan teh yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Tragedi ini menjadi salah satu kecelakaan lalu lintas paling mematikan yang pernah terjadi di Sri Lanka dalam beberapa dekade terakhir. Jalanan di Sri Lanka memang dikenal memiliki tingkat bahaya yang tinggi, terutama di wilayah perbukitan dengan kondisi jalanan yang sempit dan berliku.