Bank Mega Syariah Catat Pertumbuhan Pembiayaan Signifikan di Kuartal I 2025, Didorong Ekosistem Haji dan Umrah

Bank Mega Syariah menunjukkan performa keuangan yang solid pada kuartal pertama tahun 2025, dengan pertumbuhan pembiayaan yang signifikan. Perusahaan mencatat pembiayaan sebesar Rp 8,65 triliun pada Maret 2025, meningkat 23,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kinerja positif ini sejalan dengan strategi Bank Mega Syariah untuk memperkuat posisinya di ekosistem haji dan umrah Indonesia. Peningkatan pembiayaan ini juga berkontribusi pada pendapatan dari penyaluran dana, yang mencapai Rp 320,8 miliar, naik 13,9% secara tahunan. Laba sebelum pajak Bank Mega Syariah juga mengalami peningkatan, mencapai Rp 52,7 miliar.

Direktur Utama Bank Mega Syariah, Yuwono Waluyo, menyatakan bahwa kemampuan bank dalam menjalankan fungsi intermediasi secara efektif telah mendorong pertumbuhan aset. Total aset Bank Mega Syariah mencapai Rp 17,4 triliun pada Maret 2025, tumbuh 13,1% dibandingkan Maret 2024 yang sebesar Rp 15,4 triliun.

Bank Mega Syariah juga berhasil menjaga kualitas asetnya, dengan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) gross sebesar 0,93% dan NPF net sebesar 0,82%. Angka ini menunjukkan kualitas pembiayaan yang baik, jauh di bawah batas yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 5%.

Peningkatan tabungan haji menjadi salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), khususnya melalui dana simpanan wadiah. Dana simpanan wadiah tumbuh 45% secara tahunan, meningkatkan porsi dana murah (CASA) dari 29% pada Maret 2024 menjadi 33,3% pada Maret 2025. Secara keseluruhan, DPK Bank Mega Syariah mencapai Rp 10,2 triliun pada Maret 2025, tumbuh 1,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Yuwono menjelaskan bahwa produk Tabungan Haji IB menjadi salah satu pendorong utama dana simpanan wadiah. Produk ini dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam merencanakan keberangkatan haji reguler secara bertahap sesuai dengan prinsip syariah. Nasabah dapat menabung secara fleksibel dengan setoran awal yang ringan dan akses mudah melalui layanan digital M-Syariah.

Selain melalui saluran digital, Bank Mega Syariah juga memperluas penetrasi tabungan haji melalui pendekatan komunitas, termasuk ekosistem Islam. Bank juga memfokuskan diri pada ekosistem korporasi, baik nasabah maupun non-nasabah, untuk mempermudah akses layanan tabungan haji.

Bank Mega Syariah juga menawarkan produk Flexi Mitra Mabrur, yang memfasilitasi nasabah yang ingin berangkat haji dengan waktu tunggu yang lebih singkat melalui haji khusus. Program ini adalah pembiayaan tanpa agunan untuk kebutuhan jasa pengurusan pendaftaran porsi Haji Khusus melalui Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang bekerja sama dengan Bank Mega Syariah.

Hingga kuartal I 2025, pembiayaan Flexi Mitra Mabrur tumbuh 40,9% dibandingkan Maret 2024 dan diperkirakan akan berkontribusi lebih dari 8% terhadap total pembiayaan konsumer pada tahun 2025. Total pembiayaan konsumer hingga Maret 2025 tumbuh lebih dari 38% dari Maret 2024 dan berkontribusi sekitar 5,59% terhadap total pembiayaan.