Tawuran Antarwarga di Manggarai: Akar Masalah dan Tradisi yang Berlangsung Lama

Manggarai, Jakarta Selatan, kembali menjadi sorotan akibat aksi tawuran antarwarga yang berulang. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal, mengungkapkan bahwa fenomena ini bukan hal baru, melainkan telah menjadi semacam tradisi turun temurun yang berlangsung sejak lama.

"Ini sudah turun temurun terjadi. Coba saja cari di internet, kejadian ini sudah ada sejak tahun 1970-an," ujar Kombes Ade Rahmat, menggambarkan betapa panjangnya sejarah konflik antarwarga di wilayah tersebut.

Menurutnya, pemicu tawuran di Manggarai seringkali bukan masalah besar. Persoalan sepele seperti suara petasan, senggolan, atau bahkan masalah asmara dapat memicu bentrokan.

"Kadang masalahnya kecil saja, seperti petasan, senggolan, atau urusan percintaan. Motifnya bisa bermacam-macam," jelasnya.

Ironisnya, tawuran ini tidak hanya melibatkan warga setempat. Orang yang kebetulan melintas di lokasi kejadian pun tak jarang ikut terseret dalam aksi kekerasan ini.

"Warga sekitar terlibat, bahkan kadang ada orang yang lewat ikut-ikutan. Seringkali korban justru orang yang sedang melintas," imbuh Kombes Ade Rahmat.

Rangkaian Kejadian Tawuran

Serangkaian kejadian tawuran telah terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Pada Minggu, 4 Mei 2025, bentrokan antara dua kelompok warga dari RW 04 dan RW 12 Manggarai pecah di terowongan Manggarai. Aksi saling lempar batu dan petasan mewarnai kejadian tersebut.

Keesokan harinya, Senin, 5 Mei 2025, situasi semakin memanas dan tawuran kembali berlanjut.

Kapolsek Tebet, Kompol Iwan Gunawan, mengungkapkan bahwa tawuran tersebut dipicu oleh suara petasan yang dilemparkan oleh salah satu kelompok warga.

"Awalnya dari suara petasan yang berasal dari RW 12 yang mengarah ke RW 4. Karena ada suara-suara seperti itu, RW 4 mungkin merespons, sehingga terjadilah keributan," terang Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih, pada Senin (5/5).

Dua hari berselang, pada Rabu, 7 Mei 2025, aksi tawuran antar kelompok kembali terjadi di terowongan Manggarai sekitar pukul 15.30 WIB. Warga saling serang menggunakan batu, petasan, dan bahkan senjata tajam. Kejadian ini semakin memperburuk situasi dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.

Upaya penegakan hukum dan pendekatan preventif terus dilakukan oleh pihak kepolisian untuk meredam aksi tawuran dan mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi akar masalah yang mendalam di Manggarai.