Hujan Guyur Monas, Aktivitas Warga Terganggu

Hujan deras yang mengguyur kawasan Monumen Nasional (Monas) pada Minggu sore (11/5/2025) menyebabkan sejumlah warga yang ingin menikmati akhir pekan di ruang terbuka itu terpaksa mengubah rencana mereka. Monas, yang biasanya ramai oleh pengunjung yang ingin bersantai, membaca buku, atau sekadar berjalan-jalan, menjadi sepi karena cuaca buruk.

Zahra, seorang warga Klender, Jakarta Timur, mengungkapkan kekecewaannya. Ia awalnya berencana menghabiskan waktu dengan membaca buku di Monas, mencari suasana baru yang berbeda dari rutinitasnya. Namun, hujan yang tiba-tiba memaksanya untuk mencari tempat berteduh. "Bosan di ruangan terus baca bukunya, pengen jalan-jalan terus cari tempat terbuka yang bisa duduk di rumput terus baca buku," ujarnya.

Zahra sempat menemukan tempat yang nyaman untuk membaca, di bawah pohon dengan alas rumput. Namun, ketika gerimis mulai turun, ia memutuskan untuk pindah karena khawatir hujan akan semakin deras. "Tadi sudah sempat sih, lumayan agak lama (baca buku), terus baru gerimis. Tadi sebenarnya gerimisnya kan dikit, di bawah pohon masih aman, tapi lama-lama gerimisnya nggak berhenti-berhenti, takut keujanan, jalannya jauh, malah kejebak, pindah aja deh," jelasnya.

Eka, warga Kebon Kacang, Jakarta Pusat, juga mengalami hal serupa. Ia awalnya ingin berjalan-jalan menikmati suasana Monas, namun hujan memaksanya untuk beralih ke rencana alternatif, yaitu mencari makanan di area kuliner Lenggang Jakarta. "Ya, jalan terus jajan aja, lihat-lihat ada makanan apa di sini," kata Eka.

Di Lenggang Jakarta, Eka tertarik untuk mencoba kerak telor, makanan khas Betawi. Menurutnya, kerak telor adalah pilihan yang paling menarik karena berbeda dari makanan lain yang tersedia. "Tadi keliling lihat-lihat, standar aja sih makanannya, ya nasi goreng, bakso, mi ayam, soto, gitu-gitu aja," ujarnya. Eka menambahkan bahwa ia sudah lama tidak menikmati kerak telor dan merasa senang bisa menemukan makanan tersebut di Lenggang Jakarta. "Ya, lumayan lah. Udah lupa juga kan rasanya kerak telor gimana, terus pas lihat, ya mungkin paling beda kali ya daripada makanan-makanan yang lain," tambahnya.