FIFA Jatuhkan Sanksi kepada PSSI Akibat Ulah Suporter: Denda Ratusan Juta Rupiah dan Pembatasan Penonton

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menerima sanksi dari FIFA akibat tindakan diskriminatif yang dilakukan oleh sejumlah suporter saat pertandingan Timnas Indonesia melawan Bahrain pada 25 Maret 2025 lalu. Sanksi tersebut berupa denda sebesar 400 juta rupiah dan pengurangan kuota penonton pada laga kandang berikutnya melawan China.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, mengungkapkan bahwa surat pemberitahuan sanksi dari FIFA telah diterima pada Sabtu, 10 Mei 2025. Berdasarkan surat tersebut, FIFA menyatakan bahwa PSSI bertanggung jawab atas perilaku diskriminatif yang dilakukan oleh suporter Garuda. Insiden tersebut terjadi di sektor 19, tribune utara dan selatan, di mana sekitar 200-300 suporter meneriakkan slogan xenophobia yang ditujukan kepada Bahrain pada menit ke-80 pertandingan.

"Kita kemarin sudah mendapatkan surat dari FIFA. Dengan referensi FDD-23338 tentang Pasal 15 Diskriminasi, jadilah keputusan dari FIFA yang menyatakan PSSI harus bertanggung jawab atas perilaku diskriminatif suporter pada saat Indonesia melawan Bahrain yang dimainkan tanggal 25 Maret 2025 lalu," kata Arya Sinulingga.

FIFA merinci bahwa laporan pertandingan menunjukkan suporter Indonesia paling aktif di tribune utara dan selatan.

Pertandingan Indonesia melawan Bahrain sendiri diwarnai tensi tinggi. Diduga, ada motif 'balas dendam' dari suporter karena pada pertemuan sebelumnya, Bahrain dianggap melakukan kecurangan saat menjamu Indonesia.

Selain denda, FIFA juga memberikan sanksi berupa pengurangan jumlah penonton pada pertandingan Timnas Indonesia melawan China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 5 Juni mendatang. PSSI diperintahkan untuk menutup sekitar 15 persen dari total kapasitas stadion, terutama di tribune utara dan selatan.

"Akibatnya yang pertama, PSSI didenda hampir setengah miliar rupiah, atau sekitar Rp 400 juta lebih. Kemudian yang kedua, PSSI diperintahkan FIFA untuk memainkan pertandingan berikutnya dengan jumlah penonton terbatas. Dengan menutup sekitar 15 persen dari kursi yang tersedia, ini terutama di tribune di belakang gawang, artinya di utara dan selatan," ucap Arya.

Namun, FIFA memberikan opsi alternatif kepada PSSI. PSSI dapat memberikan kuota 15 persen tersebut kepada komunitas anti-diskriminasi atau komunitas khusus lainnya, seperti keluarga, dan memasang spanduk anti-diskriminasi di stadion. PSSI juga diwajibkan untuk menyerahkan rencana tempat duduk kepada FIFA 10 hari sebelum pertandingan.

Berikut poin-poin sanksi yang diterima PSSI:

  • Denda sebesar 400 juta rupiah.
  • Pengurangan kuota penonton sebesar 15 persen pada laga Indonesia vs China.
  • Opsi memberikan kuota 15 persen kepada komunitas anti-diskriminasi dengan pemasangan spanduk anti-diskriminasi.
  • Penyampaian rencana tempat duduk kepada FIFA 10 hari sebelum pertandingan.

Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi PSSI dan seluruh suporter Indonesia untuk menjunjung tinggi nilai-nilai fair play dan anti-diskriminasi dalam setiap pertandingan sepak bola.