Minimnya Fasilitas Toilet Jadi Sorotan dalam Pelaksanaan CFD di Margonda, Pemkot Depok Beri Tanggapan
Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di sepanjang Jalan Margonda Raya, Depok, masih menyisakan sejumlah catatan. Salah satu isu utama yang menjadi perhatian adalah minimnya fasilitas toilet umum bagi para pengunjung.
Wali Kota Depok, Supian Suri, mengakui bahwa penyediaan toilet portable belum menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan CFD kali ini. Namun, ia menyatakan bahwa hal ini akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan di masa mendatang. Sebagai solusi sementara, Supian Suri menghimbau kepada para pemilik toko di sepanjang Jalan Margonda Raya untuk membuka gerai mereka lebih awal dari biasanya.
Harapannya, dengan dibukanya toko lebih awal, masyarakat yang membutuhkan fasilitas toilet dapat memanfaatkan toilet yang tersedia di toko-toko tersebut. Ia menyadari pentingnya ketersediaan fasilitas yang memadai untuk mendukung kenyamanan dan kelancaran pelaksanaan CFD.
"Sampai saat ini kita memang belum sampai sana (penyediaan toilet portable), Insyaallah mudah-mudahan jadi evaluasi juga kita ke depan. Kita menganggap hari ini dengan Car Free Day, toko-toko bisa buka lebih awal. Sehingga fasilitas-fasilitas terhadap toilet ini juga bisa difasilitasi oleh tokoh-toko yang buka dari awal," ujar Supian Suri.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh Firman, seorang warga Cipayung yang turut serta dalam CFD. Ia berharap agar Pemerintah Kota Depok dapat menyediakan toilet portable di beberapa titik strategis di sepanjang rute CFD. Menurutnya, penempatan toilet portable akan mengurangi beban pemilik toko yang seringkali harus menampung banyak pengunjung yang ingin menggunakan toilet.
"Sama ini usulan toilet umum, kalau bisa diadain tuh toilet yang bisa diangkat itu (portable). Di taman (Depok Open Space), ada dua toilet, tapi kan kalau disana nggak ada. Tadi saya lihat kayanya banyak itu yang ke Indomart numpang ke kamar mandi," kata Firman.
Firman menambahkan bahwa meskipun ia dan pengunjung lain diperbolehkan menggunakan toilet di toko-toko, ia merasa tidak enak karena hal itu menambah beban kerja karyawan toko. Ia mengusulkan agar toilet portable dapat ditempatkan setiap 500 meter atau 1 kilometer di sepanjang rute CFD.
Menanggapi keluhan warga, Pemerintah Kota Depok berjanji akan mempertimbangkan penyediaan toilet portable dalam pelaksanaan CFD di masa mendatang. Evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan kenyamanan dan kepuasan masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Keterlibatan aktif dari para pemilik toko dan dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan CFD di Kota Depok.