Misteri Kematian Ibu dan Anak di Tambora: Hilang Empat Hari Sebelum Ditemukan Tewas di Toren Air
Misteri Kematian Ibu dan Anak di Tambora: Hilang Empat Hari Sebelum Ditemukan Tewas di Toren Air
Sebuah kasus kematian tragis mengungkap misteri hilangnya seorang ibu, TSL (59), dan anaknya, ES (35), di kawasan Tambora, Jakarta Barat. Keduanya ditemukan tewas di dalam tandon air rumah mereka pada Kamis, 6 Maret 2025, setelah dilaporkan hilang sejak Sabtu, 1 Maret 2025. Penemuan jenazah tersebut menimbulkan spekulasi kuat tentang kemungkinan pembunuhan, mengingat adanya luka pada tubuh korban. Kasus ini kini tengah diselidiki intensif oleh pihak kepolisian.
Kesaksian Ketua RT 05/02 Angke, Tambora, Yanti, memberikan gambaran awal dari kronologi kejadian. Yanti mengungkapkan bahwa para penyewa kamar kontrakan di rumah korban mengeluhkan matinya aliran air pada Sabtu sore, 1 Maret 2025. Mereka mencoba menghubungi TSL melalui pesan WhatsApp, namun tidak mendapat balasan. Bahkan, teriakan mereka untuk meminta air dinyalakan pun diabaikan. Kejadian ini menjadi titik awal kecurigaan atas hilangnya ibu dan anak tersebut. "Mereka pulang kerja, minta air dinyalakan. Tapi WA-nya enggak dibalas, diteriakin juga enggak dijawab," ujar Yanti dalam kesaksiannya pada Minggu, 9 Maret 2025.
Empat hari berlalu, tepatnya pada 4 Maret 2025, warga mulai mencium bau busuk yang menyengat berasal dari rumah korban. Awalnya, bau tersebut diduga berasal dari bangkai tikus, namun kecurigaan mulai muncul ketika bau tersebut semakin menyengat dan tak kunjung hilang. Bau busuk yang semakin intens ini menjadi pertanda awal dari tragedi yang lebih besar.
Puncak dari misteri ini terungkap pada Kamis, 6 Maret 2025, ketika anak laki-laki TSL, R (32), menemukan jasad ibunya dan adiknya di dalam tandon air rumah tersebut. Penemuan mengerikan ini langsung dilaporkan kepada pihak berwajib. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Sipayung, meskipun belum dapat merinci kronologi penemuan mayat, mengungkapkan adanya indikasi kuat bahwa ibu dan anak tersebut menjadi korban pembunuhan. Adanya luka pada tubuh korban semakin memperkuat dugaan tersebut. Polisi kini tengah fokus pada penyelidikan untuk mengungkap motif dan pelaku di balik tragedi ini.
Pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti kematian dan mengidentifikasi pelaku. Proses otopsi telah dilakukan untuk menentukan penyebab kematian secara pasti. Kasus ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan besar tentang keamanan dan perlindungan warga di lingkungan tersebut. Keluarga korban kini tengah berduka dan berharap keadilan dapat ditegakkan. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan untuk membantu mengungkap misteri kematian tragis ini. Penyelidikan diharapkan segera membuahkan hasil dan memberikan kepastian hukum bagi keluarga korban.
Garis waktu kejadian: * Sabtu, 1 Maret 2025: TSL dan ES diduga hilang. Penyewa kontrakan melaporkan masalah air dan tidak mendapat respons. * Senin - Rabu, 3-5 Maret 2025: Warga mencium bau busuk yang semakin menyengat dari rumah korban. * Kamis, 6 Maret 2025: Jenazah TSL dan ES ditemukan di tandon air oleh anak laki-laki korban. * Minggu, 9 Maret 2025: Kesaksian Ketua RT dihimpun oleh media.