Keunikan Genetik Suku Buton: Menelisik Fenomena Mata Biru yang Langka di Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara kembali menyoroti keunikan budayanya dengan munculnya fenomena genetik langka pada Suku Buton. Dua individu, Syawal dan Juan, menjadi perbincangan hangat karena memiliki iris mata berwarna biru cerah, sebuah karakteristik yang jarang ditemui pada masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi.
Fenomena mata biru pada Suku Buton ini bukanlah kasus tunggal. Sebelumnya, beberapa anggota suku ini juga dilaporkan memiliki karakteristik serupa. Hal ini memicu rasa ingin tahu di kalangan peneliti dan masyarakat umum mengenai faktor genetik yang mendasari perbedaan warna mata tersebut. Warna mata, seperti halnya warna kulit dan rambut, ditentukan oleh jumlah dan jenis pigmen melanin yang terdapat pada iris mata. Semakin banyak melanin, semakin gelap warna mata seseorang. Sebaliknya, mata biru menunjukkan jumlah melanin yang lebih sedikit.
Para ahli menduga bahwa mata biru pada Suku Buton merupakan hasil dari mutasi genetik resesif. Mutasi ini menyebabkan penurunan produksi melanin pada iris mata. Karena bersifat resesif, mutasi ini baru akan terlihat jika kedua orang tua memiliki gen tersebut dan menurunkannya kepada anak mereka. Jika hanya salah satu orang tua yang membawa gen mutasi, anak mereka kemungkinan besar akan memiliki warna mata normal, meskipun membawa gen resesif tersebut.
Keberadaan fenomena mata biru di Suku Buton ini menambah kekayaan keragaman genetik di Indonesia. Studi lebih lanjut diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam mekanisme genetik yang terlibat dan faktor-faktor lain yang mungkin berkontribusi terhadap kemunculan karakteristik unik ini. Fenomena ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pariwisata, menarik minat wisatawan untuk mengenal lebih dekat budaya dan keunikan Suku Buton. Ke depannya diharapkan ada penelitian yang lebih mendalam lagi, untuk menggali lebih dalam terkait dengan hal tersebut.
Sebagai tambahan informasi, berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai pewarisan gen resesif:
- Gen Resesif: Gen yang efeknya tertutupi oleh gen dominan.
- Pembawa (Carrier): Individu yang membawa satu salinan gen resesif, tetapi tidak menunjukkan sifat tersebut karena ada gen dominan yang menutupi.
- Pewarisan Gen Resesif:
- Jika kedua orang tua adalah pembawa (carrier) gen resesif, ada kemungkinan:
- 25% anak akan memiliki sifat resesif (memiliki dua salinan gen resesif).
- 50% anak akan menjadi pembawa (carrier) seperti orang tuanya.
- 25% anak tidak akan membawa gen resesif sama sekali.
- Jika hanya satu orang tua yang memiliki sifat resesif dan orang tua lainnya bukan pembawa, semua anak akan menjadi pembawa (carrier) tetapi tidak menunjukkan sifat resesif.
- Jika kedua orang tua adalah pembawa (carrier) gen resesif, ada kemungkinan:
Memahami mekanisme pewarisan gen resesif ini penting untuk menjelaskan mengapa fenomena mata biru pada Suku Buton tidak terjadi pada semua anggota suku, tetapi hanya pada beberapa individu yang mewarisi gen resesif dari kedua orang tuanya. Lebih jauh lagi, melalui pemahaman yang lebih mendalam, dapat memberikan informasi untuk keluarga yang ingin merencanakan keluarga mereka, terutama yang memiliki riwayat keluarga dengan karakteristik genetik tertentu.