Evakuasi Pendaki Berbobot 99 Kg yang Meninggal di Gunung Lawu Alami Kendala
Tragedi menimpa seorang pendaki bernama Ricky Gumilar (41) asal Bandung saat melakukan pendakian di Gunung Lawu. Pendaki tersebut dilaporkan meninggal dunia di Pos 3. Proses evakuasi jenazah mengalami kendala signifikan akibat berat badan korban yang mencapai 99 kilogram.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Karanganyar, Hendro Prayitno, mengungkapkan bahwa tim SAR gabungan menghadapi tantangan berat selama proses evakuasi yang berlangsung selama kurang lebih 12 jam. Tandu yang digunakan untuk membawa jenazah bahkan sempat mengalami kerusakan hingga tiga kali akibat beban yang berlebihan. Evakuasi dimulai pada pukul 20.00 WIB dan baru tiba di base camp Cemoro Kandang sekitar pukul 08.00 WIB keesokan harinya. Kondisi ini juga menyebabkan kelelahan pada tim relawan yang bertugas.
"Betul ada kendala evakuasi. Almarhum memiliki berat badan sekitar 99 kilogram. Tandu yang kami gunakan untuk membawa jenazah sempat jebol beberapa kali," ujar Hendro.
Korban bersama rombongannya yang berjumlah 23 orang memulai pendakian pada hari Sabtu (10/5). Sesampainya di Pos 3, Ricky Gumilar diduga mengalami sesak napas hingga akhirnya meninggal dunia. Tim SAR gabungan segera dikerahkan untuk melakukan evakuasi setelah menerima laporan kejadian tersebut.
Jenazah Ricky Gumilar kemudian dibawa ke RSUD Karanganyar untuk proses identifikasi lebih lanjut dan menunggu kedatangan pihak keluarga dari Bandung.
Koordinator Basarnas Solo, Gohan Wijayana, menambahkan bahwa rombongan pendaki tersebut berjumlah sekitar 20 orang. Setibanya di Pos 3, korban tiba-tiba tidak sadarkan diri.
Berikut poin-poin penting dalam berita ini:
- Identitas Korban: Ricky Gumilar, 41 tahun, asal Bandung.
- Lokasi Kejadian: Pos 3 Gunung Lawu.
- Penyebab Kematian: Diduga sesak napas.
- Kendala Evakuasi: Berat badan korban (99 kg) menyebabkan tandu rusak.
- Waktu Evakuasi: Sekitar 12 jam (pukul 20.00 WIB - 08.00 WIB).
- Jumlah Rombongan: 23 orang.
- Tindakan Selanjutnya: Jenazah dibawa ke RSUD Karanganyar.
Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya persiapan fisik dan logistik yang matang sebelum melakukan pendakian, terutama bagi pendaki dengan kondisi fisik tertentu. Selain itu, kerjasama tim dan koordinasi yang baik antara pendaki dan tim SAR menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi situasi darurat di gunung.