PTPN Buktikan Industri Kelapa Sawit Mampu Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca Secara Signifikan

Industri kelapa sawit Indonesia menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan upaya nyata dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, memberikan apresiasi terhadap langkah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang berhasil membuktikan bahwa operasional perusahaan kelapa sawit dapat berjalan seiring dengan praktik-praktik ramah lingkungan.

Dalam kunjungannya ke fasilitas pengelolaan sawit PTPN di Lubuk Dalam, Kabupaten Siak, Riau, Menteri Hanif menyaksikan secara langsung bagaimana perusahaan tersebut berhasil mereduksi emisi gas rumah kaca hingga setara dengan 33.700 ton CO2 ekuivalen. Pencapaian ini diraih melalui pemanfaatan limbah kelapa sawit menjadi biogas, yang kemudian diolah menjadi sumber energi terbarukan berkapasitas 1 megawatt (MW). Energi terbarukan ini dimanfaatkan untuk operasional pengelolaan sawit serta memenuhi kebutuhan listrik di wilayah tersebut.

Menteri Hanif menjelaskan bahwa sektor pertanian, termasuk kelapa sawit, seringkali diidentifikasi sebagai salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca. Namun, PTPN telah mengambil langkah-langkah fundamental melalui program Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk mengurangi dampak negatif tersebut. Pemanfaatan limbah sawit menjadi energi terbarukan merupakan salah satu implementasi nyata dari komitmen ESG perusahaan.

Inisiatif PTPN ini menjadi bukti bahwa industri kelapa sawit Indonesia mampu menjawab isu-isu global terkait dampak lingkungan. Menteri Hanif mengajak seluruh pelaku usaha kelapa sawit di Indonesia untuk mencontoh dan mereplikasi upaya-upaya yang telah dilakukan oleh PTPN. Dengan adanya contoh nyata, diharapkan perusahaan-perusahaan lain dapat mempercepat implementasi praktik-praktik berkelanjutan dalam operasional mereka.

Lebih lanjut, Menteri Hanif menekankan pentingnya upaya pengurangan emisi gas rumah kaca ini dalam menghadapi persaingan di kancah perdagangan internasional. Isu-isu negatif terkait industri kelapa sawit seringkali digunakan sebagai alat untuk mendiskreditkan produk-produk Indonesia. Oleh karena itu, langkah-langkah konkret dalam menjaga lingkungan menjadi krusial untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar global.

Berikut adalah poin-poin penting dari upaya PTPN dalam mengurangi emisi gas rumah kaca:

  • Pemanfaatan limbah kelapa sawit menjadi biogas.
  • Pengolahan biogas menjadi energi terbarukan berkapasitas 1 MW.
  • Penggunaan energi terbarukan untuk operasional pengelolaan sawit dan kebutuhan listrik lokal.
  • Implementasi program Environmental, Social, and Governance (ESG).
  • Reduksi emisi gas rumah kaca setara dengan 33.700 ton CO2 ekuivalen.

Dengan keberhasilan PTPN ini, diharapkan industri kelapa sawit Indonesia semakin termotivasi untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.