Simbolisme Sejarah: Tiket Pameran Dunia Batal Era Perang Dunia II Antarkan Pengunjung ke Expo Osaka 2025

Pameran Dunia Osaka 2025 menjadi sorotan bukan hanya karena inovasi dan atraksi futuristik yang dipamerkan, tetapi juga karena sebuah kejadian unik yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Seorang pria Jepang berhasil memasuki area pameran dengan menggunakan tiket yang dikeluarkan untuk pameran serupa yang seharusnya diselenggarakan pada tahun 1940 di Tokyo, namun dibatalkan akibat Perang Dunia II.

Kisah ini bermula ketika Fumiya Takenawa, seorang kolektor memorabilia pameran berusia 25 tahun asal Tokyo, mengunjungi rumah orang tuanya di Osaka. Takenawa, yang memiliki ketertarikan mendalam pada sejarah pameran, membeli tiket pameran tahun 1940 secara daring pada bulan Maret. Tiket tersebut, dengan desain detail berwarna merah dan hitam yang mencerminkan estetika era tersebut, menjadi saksi bisu dari sebuah acara yang tak pernah terwujud.

Penyelenggara Expo 2025 Osaka, menyadari nilai historis dan simbolis dari tiket tersebut, memutuskan untuk mengizinkan Takenawa masuk ke area pameran. Sebagai bentuk apresiasi, tiket lawas itu ditukar dengan dua tiket masuk harian untuk Expo 2025. Keputusan ini bukan tanpa preseden, karena pameran dunia sebelumnya di Jepang, yaitu Expo Osaka 1970 dan Expo Aichi 2005, juga memiliki kebijakan serupa untuk menghormati tiket dari pameran yang dibatalkan.

Takenawa sendiri diketahui sebagai penggemar berat "Tower of the Sun", menara ikonik berwarna putih dan merah yang menjadi simbol Expo Osaka 1970. Menara tersebut, yang masih berdiri tegak di salah satu taman di Osaka, menjadi pengingat akan sejarah panjang dan signifikansi budaya dari Pameran Dunia.

Kisah Takenawa dan tiket pameran tahun 1940 ini menjadi simbol penghormatan terhadap sejarah, serta jembatan yang menghubungkan generasi masa lalu dengan masa kini. Ini juga menjadi pengingat bahwa bahkan dalam masa-masa sulit seperti Perang Dunia II, harapan dan semangat untuk inovasi dan kolaborasi tetap hidup. Expo 2025 Osaka, dengan keputusannya yang unik, telah memberikan penghormatan yang layak kepada semangat tersebut.

Berikut adalah beberapa poin penting:

  • Tiket Unik: Seorang pria Jepang masuk Expo 2025 Osaka dengan tiket pameran tahun 1940 yang batal karena Perang Dunia II.
  • Kolektor Memorabilia: Pria tersebut, Fumiya Takenawa, adalah seorang kolektor memorabilia pameran.
  • Apresiasi Sejarah: Penyelenggara Expo 2025 Osaka mengizinkan pemegang tiket lawas masuk dan menukarnya dengan tiket harian.
  • Preseden Sebelumnya: Pameran dunia di Jepang sebelumnya juga memiliki kebijakan serupa.
  • Simbolisme: Kisah ini menjadi simbol penghormatan terhadap sejarah dan semangat inovasi.

Expo atau Pameran Dunia ini adalah ajang bergengsi yang punya sejarah panjang dan selalu menarik perhatian global. Ajang inilah, misalnya, yang membuat Menara Eiffel ikonik berdiri di Paris saat Expo 1889. World's Fair pertama kali digelar di London pada 1851 dengan pameran Crystal Palace, dan kini rutin diadakan setiap lima tahun sekali di lokasi berbeda-beda.