Waspada! Krisis Hipertensi Mengintai Tanpa Pandang Bulu
Krisis hipertensi, sebuah kondisi medis darurat yang ditandai dengan lonjakan tekanan darah hingga 180/120 mmHg atau lebih, seringkali diasosiasikan dengan individu yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Namun, anggapan bahwa kondisi ini hanya menyerang mereka yang telah memiliki hipertensi adalah keliru. Dr. Santi, seorang Health Management Specialist di Corporate HR Kompas Gramedia, menegaskan bahwa siapa pun, tanpa memandang riwayat kesehatan sebelumnya, berpotensi mengalami krisis hipertensi.
Faktor Risiko yang Sering Terabaikan
Krisis hipertensi seringkali datang tanpa peringatan, bahkan pada individu yang sebelumnya tidak memiliki masalah tekanan darah. Beberapa faktor risiko yang seringkali terabaikan meliputi:
- Usia: Individu di atas 40 tahun cenderung lebih rentan.
- Pola Makan Tinggi Sodium: Konsumsi berlebihan makanan yang mengandung garam, penyedap rasa, MSG, makanan olahan, pengawet, baking soda, dan baking powder dapat memicu krisis hipertensi.
- Gaya Hidup Tidak Sehat: Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan merupakan faktor risiko signifikan.
- Kondisi Medis Tertentu: Diabetes, anemia, gangguan ginjal, dan penyakit kronis lainnya dapat meningkatkan risiko krisis hipertensi.
Mengenali Tanda-Tanda Peringatan
Walaupun seringkali datang secara tiba-tiba, krisis hipertensi biasanya disertai dengan beberapa tanda-tanda yang perlu diwaspadai, meliputi:
- Sakit kepala hebat
- Penglihatan kabur
- Nyeri dada
- Kebingungan
- Kejang
- Mual dan muntah
- Sesak napas
- Penurunan kesadaran hingga pingsan
Tindakan yang Harus Diambil
Jika Anda mengalami tanda-tanda di atas, segera cari pertolongan medis. Pemeriksaan tekanan darah sangat penting untuk memastikan kondisi Anda. Jika Anda memeriksa tekanan darah di rumah dan mendapatkan hasil 180/120 mmHg tanpa gejala apapun, cobalah untuk tetap tenang dan ulangi pemeriksaan. Jika hasilnya tetap tinggi, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Konsekuensi Krisis Hipertensi yang Tidak Tertangani
Krisis hipertensi yang tidak ditangani dapat menyebabkan kerusakan serius pada pembuluh darah dan organ vital seperti jantung, otak, ginjal, dan mata. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit kronis dan komplikasi kesehatan yang serius.