Aksi Pro-Palestina di Universitas Columbia Berujung Penangkapan, Putri Maggie Gyllenhaal Diduga Terlibat
Gelombang demonstrasi yang melanda berbagai universitas di Amerika Serikat, terkait konflik Israel-Palestina, kembali mencuatkan nama Universitas Columbia. Kali ini, bukan hanya karena aksi protes itu sendiri, melainkan dugaan keterlibatan seorang putri dari aktris ternama Hollywood, Maggie Gyllenhaal, dalam insiden yang berujung penangkapan.
Ramona Sarsgaard, putri dari Maggie Gyllenhaal dan aktor Peter Sarsgaard, dilaporkan menjadi salah satu dari puluhan demonstran yang ditangkap di kampus Universitas Columbia. Penangkapan ini diduga terkait dengan aksi unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di perpustakaan universitas. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa Ramona dan sejumlah mahasiswa lainnya melakukan aksi protes di Perpustakaan Butler, yang mengakibatkan gangguan terhadap aktivitas belajar mahasiswa lainnya.
Menurut laporan dari berbagai sumber, termasuk NYPost, Ramona Sarsgaard diduga melakukan pelanggaran berupa masuk tanpa izin ke area kampus selama aksi demonstrasi berlangsung. Bersama dengan sekitar 80 demonstran lainnya, ia dituduh menyerbu Perpustakaan Butler pada Rabu malam, di mana banyak mahasiswa tengah mempersiapkan diri menghadapi ujian akhir semester. Aksi ini sontak menimbulkan kegaduhan dan menarik perhatian pihak kepolisian.
Dalam beberapa foto yang beredar di media sosial, terlihat para demonstran, termasuk seorang wanita yang diduga Ramona Sarsgaard, mengenakan keffiyeh sebagai simbol dukungan terhadap Palestina. Mereka juga terlihat mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan pro-Palestina, termasuk seruan "Free Palestine".
Pihak Universitas Columbia melalui Sekolah Morningside Heights, dilaporkan telah mengambil tindakan tegas dengan memberikan skorsing sementara kepada sejumlah mahasiswa yang terlibat dalam insiden tersebut. Skorsing ini diberlakukan sambil menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut. Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi apakah Ramona Sarsgaard termasuk dalam daftar mahasiswa yang diskors.
Aksi demonstrasi yang awalnya bertujuan untuk menyampaikan dukungan terhadap Palestina, sayangnya berujung pada kericuhan dan mengganggu ketertiban umum. Beberapa laporan menyebutkan bahwa para demonstran melakukan vandalisme dengan menuliskan kalimat "Columbia Will Burn" di kotak kaca perpustakaan dan mencoret-coret meja dengan selotip berwarna.
Ramona Sarsgaard sendiri memang jarang menjadi sorotan publik, meskipun berasal dari keluarga yang terkenal di industri hiburan. Akun media sosial Instagram miliknya pun dilaporkan telah dinonaktifkan. Ia diketahui mengikuti jejak ibunya dengan melanjutkan pendidikan di sekolah Ivy League dan mengambil jurusan sastra Inggris.
Keterlibatan Ramona Sarsgaard dalam aksi pro-Palestina ini cukup mengejutkan banyak pihak. Hal ini menunjukkan bahwa isu konflik Israel-Palestina tidak hanya menjadi perhatian masyarakat umum, tetapi juga menarik perhatian kalangan muda, termasuk anak-anak dari tokoh-tokoh terkenal. Kasus ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi universitas dalam menyeimbangkan kebebasan berekspresi dengan menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan kampus.