Kesiapan Mental Menuju Pelaminan: Mengapa Konsultasi Pranikah Krusial?
markdown Persiapan menuju gerbang pernikahan bukan hanya soal pesta meriah dan busana indah. Ada aspek krusial yang seringkali terlupakan, yaitu kesehatan mental calon pengantin. Mengabaikan kesehatan mental sebelum menikah dapat menjadi bom waktu yang siap meledak di kemudian hari, merusak keharmonisan dan kebahagiaan rumah tangga yang seharusnya dibangun bersama.
Dr. James Darmapuspita A dari Jeviemes Mental Health Clinic mengungkapkan keprihatinannya mengenai masih banyaknya pasangan yang meremehkan pentingnya konsultasi kesehatan mental pranikah. Dalam acara Bridestory Market di ICE BSD, BSD, Dr. James menyoroti fenomena "denial" atau penyangkalan yang kerap terjadi. Banyak calon pengantin enggan memeriksakan kondisi mental mereka atau pasangan karena takut menghadapi kenyataan pahit. Mereka khawatir jika hasil pemeriksaan mengungkap adanya gangguan kepribadian atau masalah mental lainnya, hal itu akan mengancam kelangsungan hubungan mereka.
Ketakutan ini mendorong mereka untuk memilih menutup mata dan berharap masalah tersebut akan hilang dengan sendirinya. Padahal, justru dengan bersikap jujur dan terbuka terhadap kondisi mental masing-masing, pasangan dapat membangun fondasi pernikahan yang lebih kuat dan sehat. Konsultasi pranikah dengan psikolog atau konselor pernikahan dapat membantu pasangan untuk saling memahami, mengidentifikasi potensi masalah, dan mengembangkan strategi komunikasi yang efektif.
Manfaat Konsultasi Pranikah:
- Mendeteksi Potensi Masalah Mental: Konsultasi memungkinkan identifikasi dini masalah mental yang mungkin dimiliki salah satu atau kedua pasangan, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan kepribadian.
- Meningkatkan Kesadaran Diri: Pasangan akan lebih memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing, serta bagaimana hal itu dapat memengaruhi dinamika hubungan.
- Membangun Komunikasi yang Sehat: Psikolog atau konselor pernikahan dapat memberikan panduan tentang cara berkomunikasi secara efektif, mengatasi konflik, dan saling mendukung.
- Mengembangkan Strategi Koping: Pasangan akan belajar cara menghadapi stres dan tekanan yang mungkin timbul dalam pernikahan.
- Membangun Fondasi Pernikahan yang Kuat: Dengan saling memahami dan memiliki strategi yang tepat, pasangan dapat membangun fondasi pernikahan yang lebih kuat, harmonis, dan bahagia.
Dr. James menekankan bahwa penundaan konsultasi kesehatan mental dapat berakibat fatal. Masalah yang tidak terdeteksi dan tidak tertangani sejak awal dapat terus berlarut-larut dan memicu konflik berkepanjangan. Bahkan, masalah tersebut baru muncul setelah bertahun-tahun pernikahan, ketika luka sudah terlalu dalam dan sulit disembuhkan. Oleh karena itu, ia sangat menyarankan agar setiap pasangan yang akan menikah meluangkan waktu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau konselor pernikahan. Investasi dalam kesehatan mental pranikah adalah investasi jangka panjang untuk kebahagiaan dan keberlangsungan pernikahan.
Jangan biarkan ketakutan menghalangi Anda untuk meraih pernikahan yang sehat dan bahagia. Bersikaplah terbuka, jujur, dan proaktif dalam mempersiapkan diri secara mental sebelum melangkah ke pelaminan.