Konflik India-Pakistan Mengakibatkan Gangguan Penerbangan Internasional: Maskapai Lakukan Penyesuaian Rute dan Pembatalan
Konflik yang berkecamuk antara India dan Pakistan telah menimbulkan dampak signifikan terhadap industri penerbangan global. Sejumlah maskapai penerbangan internasional terpaksa melakukan penyesuaian rute penerbangan, bahkan pembatalan, sebagai respons terhadap situasi yang memanas di wilayah udara kedua negara. Langkah-langkah ini diambil sebagai upaya untuk memastikan keselamatan penumpang dan awak pesawat.
Gangguan penerbangan ini mulai terasa sejak Rabu, 7 Mei 2025, dan diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa waktu ke depan. Pembatalan dan perubahan rute tidak hanya berdampak pada penerbangan yang menuju atau berangkat dari India dan Pakistan, tetapi juga penerbangan yang melewati wilayah udara kedua negara. Hal ini menyebabkan penundaan dan ketidaknyamanan bagi ribuan penumpang di seluruh dunia.
Beberapa maskapai yang terdampak dan mengambil langkah antisipasi antara lain:
- United Airlines: Membatalkan seluruh penerbangan menuju Bandara Internasional Indira Gandhi di New Delhi, India, hingga 13 Mei 2025. Penumpang yang terdampak diberikan opsi untuk menjadwalkan ulang penerbangan mereka hingga akhir Mei.
- Etihad Airways: Melakukan pembatalan penerbangan ke beberapa kota di Pakistan, termasuk Islamabad, Karachi, dan Lahore pada 9 Mei 2025. Sebagian penerbangan ke Pakistan pada 10 Mei 2025 tetap beroperasi, sementara sisanya dibatalkan.
- Korean Air: Mengubah rute penerbangan dari Incheon (Seoul) ke Dubai, menghindari wilayah udara Pakistan dan memilih rute selatan yang melewati Myanmar, Bangladesh, dan India.
- Malaysia Airlines: Mengalihkan rute penerbangan MH2 (London) dan MH22 (Paris) melalui Doha, Qatar, untuk pengisian bahan bakar, sebagai alternatif dari rute normal yang melewati wilayah udara yang terdampak.
- Thai Airways: Membatalkan seluruh penerbangan ke Pakistan, termasuk rute Bangkok-Karachi, Bangkok-Lahore, dan Bangkok-Islamabad (pulang pergi) pada 9 Mei 2025.
- Air France: Menangguhkan seluruh penerbangan yang melewati atau menuju wilayah Asia Selatan.
- Aeroflot: Mengalihkan seluruh penerbangan dari Moskow ke India, Thailand, Sri Lanka, Maladewa, dan Seychelles, menghindari wilayah udara yang berpotensi berbahaya.
- China Airlines: Mengalihkan penerbangan dari Taipei ke Frankfurt dan Amsterdam, serta membatalkan penerbangan dari Taipei ke Praha, Roma, dan London pada 6-7 Mei 2025.
- EVA Air: Menghindari wilayah udara yang terdampak konflik untuk seluruh penerbangan dari dan menuju Eropa.
- Flydubai: Sempat menangguhkan seluruh penerbangan, namun kini mengoperasikan kembali penerbangan secara terbatas ke beberapa kota di Pakistan seperti Multan dan Faisalabad.
- Lufthansa: Mengubah rute penerbangan dari Delhi ke Frankfurt, mengarah ke barat daya dekat Surat, sehingga memperpanjang jarak tempuh penerbangan.
Situasi ini terus berkembang, dan maskapai penerbangan terus memantau perkembangan konflik untuk menyesuaikan operasional mereka. Penumpang yang memiliki rencana perjalanan ke atau melalui wilayah yang terdampak disarankan untuk memeriksa status penerbangan mereka dengan maskapai terkait dan mempertimbangkan opsi perubahan atau pembatalan perjalanan jika diperlukan. Keselamatan penumpang tetap menjadi prioritas utama bagi seluruh maskapai penerbangan di tengah situasi yang tidak pasti ini.