Ribuan Warga Tambun Selatan Kekurangan Air Bersih Akibat Pipa PDAM Jebol
Dampak Kerusakan Pipa PDAM: Ribuan Warga Tambun Selatan Krisis Air Bersih
Krisis air bersih melanda sekitar 2.000 warga yang tinggal di Perumahan Mangun Jaya Indah 2, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Hal ini disebabkan oleh kerusakan signifikan pada pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi yang terjadi sejak Rabu, 7 Mei 2025. Kerusakan ini mengakibatkan terhentinya pasokan air bersih ke rumah-rumah warga, menyebabkan kesulitan besar dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Joko Abimanyu, Ketua RT 07/RW 04 Perumahan Mangun Jaya Indah 2, menjelaskan bahwa dampak kerusakan ini sangat dirasakan oleh sekitar 1.000 keluarga di perumahan tersebut. Ia memperkirakan, dengan rata-rata dua orang per keluarga, sekitar 2.000 jiwa terdampak langsung oleh masalah ini. Penyebab utama kerusakan pipa diduga berasal dari aktivitas alat berat jenis beko yang sedang melakukan normalisasi sungai di sekitar bantaran Kali Baru, dekat dengan lokasi perumahan. Alat berat tersebut, dalam proses pembongkaran bangunan liar, tanpa sengaja merusak jaringan pipa PDAM yang vital.
Setelah kerusakan terjadi, PDAM memberikan informasi akan melakukan perbaikan yang dimulai pada pukul 15.00 WIB. Namun, hingga saat ini, perbaikan belum membuahkan hasil, dan warga merasa kecewa karena belum ada solusi yang nyata. Sempat ada upaya untuk menyalurkan air dari Sungai Cikarang Bekasi Laut (CBL) sebagai alternatif, namun suplai tersebut dinilai tidak memadai karena jarak yang terlalu jauh, sehingga air tidak sampai ke seluruh warga Perumahan Mangun Jaya Indah 2 secara optimal.
Upaya Mandiri Warga dan Harapan akan Solusi
Setelah empat hari tanpa pasokan air bersih yang memadai, sebagian warga mulai mengambil inisiatif sendiri. Sekitar 20 persen warga terpaksa mengaktifkan kembali pompa air tanah yang sudah lama tidak digunakan. Air yang diperoleh dari pompa tersebut kemudian dibagikan kepada tetangga dan warga lainnya sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian.
Joko Abimanyu, salah satu warga yang ikut mengaktifkan pompa airnya, mengungkapkan bahwa ia sudah lima tahun tidak menggunakan pompa tersebut. Namun, karena situasi darurat, ia mencoba mengaktifkannya kembali, dan ternyata air masih bisa keluar. Ia pun berbagi air tersebut dengan warga lainnya. Meskipun demikian, warga merasa kecewa dengan minimnya informasi yang diberikan mengenai penanganan kerusakan pipa PDAM. Mereka sangat berharap agar perbaikan segera dilakukan agar mereka bisa kembali mendapatkan akses air bersih seperti sebelumnya.
Warga tidak memiliki harapan yang muluk-muluk. Mereka hanya menginginkan tindakan cepat dari PDAM untuk memperbaiki kerusakan pipa, sehingga pasokan air bersih bisa kembali normal. Mereka berharap PDAM bisa segera menemukan solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini, sehingga warga tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Berikut adalah poin penting dari berita ini:
- Kerusakan pipa PDAM menyebabkan krisis air bersih bagi 2.000 warga Tambun Selatan.
- Kerusakan diduga akibat aktivitas alat berat saat normalisasi sungai.
- Upaya suplai air alternatif dari CBL tidak memadai.
- Warga mengaktifkan pompa air tanah sebagai solusi sementara.
- Warga berharap PDAM segera mengambil tindakan perbaikan.