Pasar modal Indonesia menunjukkan tren positif pada pekan kedua Mei 2025, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan pertumbuhan yang moderat. Kenaikan ini didorong oleh performa beberapa saham dari berbagai sektor, terutama infrastruktur, kemaritiman, dan pertambangan, yang berhasil mencatatkan keuntungan signifikan bagi para investor.

Secara rinci, IHSG pada periode 5 hingga 9 Mei 2025 ditutup pada level 6.832,80, naik 0,25 persen dibandingkan penutupan pekan sebelumnya di level 6.815,73. Kapitalisasi pasar juga mengalami peningkatan sebesar 0,29 persen, mencapai Rp 11.865 triliun dari Rp 11.831 triliun pada pekan sebelumnya. Meskipun IHSG dan kapitalisasi pasar menunjukkan tren positif, nilai transaksi harian mengalami penurunan sebesar 14,77 persen menjadi Rp 13,33 triliun. Namun, frekuensi transaksi harian justru meningkat 6,63 persen menjadi 1,29 juta kali transaksi.

Berikut adalah daftar saham yang mencatatkan keuntungan tertinggi selama periode tersebut:

• PT Informasi Teknologi Tbk (JATI): Melonjak 200 persen, atau 100 poin, mencapai level 150.
• PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA): Naik signifikan sebesar 83,70 persen, atau 77 poin, ke level 169.
• PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA): Mengalami kenaikan sebesar 62,12 persen, atau 41 poin, mencapai level 107.
• PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA): Naik 40,74 persen, atau 22 poin, ke level 76.
• PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS): Mencatatkan kenaikan sebesar 35,71 persen, atau 20 poin, mencapai level 76.
• PT Central Omega Resources Tbk (DFKT): Naik 31,30 persen, atau 82 poin, ke level 344.
• PT PAM Mineral Tbk (NICL): Mengalami kenaikan sebesar 23,08 persen, atau 165 poin, mencapai level 880.
• PT Argo Yasa Lestari Tbk (AYLS): Naik 22,86 persen, atau 16 poin, ke level 86.
• PT Aneka Tambang Tbk (ANTM): Mencatatkan kenaikan sebesar 20,28 persen, atau 440 poin, mencapai level 2.610.
• PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI): Naik 20 persen, atau 10 poin, ke level 60.

Performa positif saham-saham ini menunjukkan bahwa sektor infrastruktur, kemaritiman, dan pertambangan memiliki potensi pertumbuhan yang menarik bagi para investor. Meskipun nilai transaksi harian mengalami penurunan, peningkatan frekuensi transaksi menunjukkan bahwa minat investor terhadap pasar modal tetap tinggi.