Pencemaran Udara Akut di Sidoarjo: Industri Tahu Terus Bakar Sampah Plastik Selama Dua Dekade

Krisis Polusi Udara di Sidoarjo: Pabrik Tahu Terus Bakar Sampah Plastik

Praktik pembakaran sampah plastik sebagai bahan bakar oleh sejumlah industri tahu di Desa Tropodo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah berlangsung selama lebih dari 20 tahun. Meskipun telah ada larangan, puluhan pabrik tahu di wilayah tersebut masih nekat menggunakan metode ini, memicu kekhawatiran serius tentang kualitas udara dan kesehatan masyarakat setempat.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sidoarjo mengungkapkan bahwa setidaknya 60 pabrik tahu masih beroperasi di Desa Tropodo. Kepala DLH Sidoarjo, Bahrul Amiq, menjelaskan bahwa peralihan ke sampah plastik sebagai bahan bakar dimulai sebagai upaya untuk mengurangi biaya produksi. Awalnya, pabrik-pabrik ini menggunakan kayu, tetapi kemudian beralih ke limbah plastik yang lebih murah.

"Mereka berinovasi untuk menghemat biaya agar mendapatkan keuntungan lebih. Lalu beralih ke bahan bakar non-kayu," ungkap Bahrul Amiq.

Jenis sampah plastik yang dibakar sangat beragam, termasuk karet, sepatu bekas, styrofoam, PVC, serta sisa sandal dan helm. Pembakaran bahan-bahan ini menghasilkan asap tebal dan pekat yang mencemari udara.

"Penggunaan karet, sepatu, styrofoam, PVC, bahkan sisa sandal dan helm menimbulkan ledakan asap yang pekat dan hitam," jelasnya.

DLH menduga bahwa limbah plastik yang digunakan tidak hanya berasal dari Sidoarjo, tetapi juga dari daerah lain, bahkan dari luar negeri. Pihaknya masih menyelidiki apakah limbah tersebut termasuk kategori Refuse-Derived Fuel (RDF).

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 600.4/1341/438.5.11/2025 yang melarang penggunaan sampah karet, spons, dan styrofoam sebagai bahan bakar di industri tahu Tropodo. Namun, larangan ini tampaknya belum sepenuhnya efektif.

Dampak Buruk Bagi Kesehatan Warga

Pengukuran DLH menunjukkan bahwa konsentrasi partikel PM2.5 di tiga titik dalam radius 300 meter dari cerobong asap industri tahu di Dusun Klagen, Desa Tropodo, telah melampaui ambang batas aman. Tingkat risiko paparan PM2.5 pada warga mencapai 19,8 (RQ > 1), yang mengindikasikan bahaya tinggi terhadap kesehatan.

Tingginya tingkat pencemaran udara ini disebabkan oleh emisi dari bahan bakar yang tidak ramah lingkungan yang digunakan oleh industri tahu. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran serius terhadap kesehatan pernapasan dan potensi masalah kesehatan jangka panjang bagi warga sekitar.

Upaya Pemerintah Daerah Mengatasi Polusi

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah meminta para pelaku usaha tahu untuk segera beralih ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. DLH mengancam akan mengambil tindakan tegas sesuai regulasi jika masih ditemukan pelanggaran.

"Jika dalam pengawasan masih ditemui penggunaan bahan bakar tersebut, kami akan melakukan tindakan tegas sesuai dengan regulasi yang berlaku," tegas Amiq.

DLH Sidoarjo juga berencana mengupayakan subsidi bahan bakar alternatif seperti wood pallet dan tungku, meskipun implementasinya memerlukan koordinasi dengan berbagai pihak. Pemerintah Provinsi juga diharapkan memberikan dukungan dalam bentuk bantuan atau subsidi untuk membantu industri tahu beralih ke bahan bakar yang lebih bersih.

Solusi Jangka Menengah dan Penolakan Penutupan Pabrik

Meski polusi udara semakin parah, pemerintah memastikan tidak akan menutup operasional pabrik tahu. Sebagai solusi jangka menengah, Bupati Sidoarjo, Subandi, berencana menawarkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari pihak swasta.

"Bupati memikirkan adanya CSR yang bisa meringankan beban mereka, agar setidaknya mereka tidak sampai merugi," ujar Subandi.

Solusi ini diharapkan dapat membantu industri tahu untuk beralih ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan tanpa harus menghentikan produksi mereka. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah polusi udara ini, sambil tetap menjaga keberlangsungan industri tahu yang menjadi sumber mata pencaharian bagi banyak warga setempat.

Daftar Kata Kunci:

  • Polusi Udara
  • Sidoarjo
  • Pabrik Tahu
  • Sampah Plastik
  • Pembakaran
  • DLH Sidoarjo
  • PM2.5
  • Kesehatan Masyarakat
  • Bahan Bakar Alternatif
  • CSR
  • Industri Tahu
  • Limbah Plastik
  • Desa Tropodo
  • Pencemaran Lingkungan
  • Regulasi