Minimnya Kesempatan Bermain di Persija Berdampak pada Karier Witan Sulaeman di Timnas Indonesia

Performa Witan Sulaeman bersama Persija Jakarta pada Liga 1 musim 2024-2025 mengalami penurunan yang signifikan. Gelandang serang lincah ini mengakui bahwa kurangnya menit bermain bersama Macan Kemayoran menjadi faktor utama yang menghambatnya untuk menampilkan performa terbaiknya. Dampaknya, Witan harus merelakan posisinya di Tim Nasional Indonesia.

Sebelumnya, Witan merupakan salah satu pemain andalan di skuad Garuda. Kecepatan, dribbling mumpuni, dan kemampuannya dalam memberikan umpan-umpan terukur menjadikannya sebagai aset berharga bagi Timnas Indonesia. Namun, musim ini situasinya berubah drastis. Witan kesulitan untuk mendapatkan tempat di starting eleven Persija.

Witan mengungkapkan bahwa salah satu penyebab utama penurunan performanya adalah minimnya kepercayaan dari pelatih sebelumnya, Carlos Pena. Pelatih asal Spanyol itu lebih sering menempatkan Witan di bangku cadangan. Selama 30 pertandingan yang telah dijalani Persija, Witan hanya mendapatkan kesempatan bermain selama 985 menit dari 26 penampilannya. Hal ini tentu sangat memengaruhi kepercayaan diri dan performa Witan di lapangan.

"Mungkin di musim ini, saya kurang mendapatkan menit bermain sama pelatih lama (Carlos Pena)," ujar Witan.

"Mungkin saja karena saya kurang cocok dengan strateginya atau saya sendiri tidak tahu itu kenapa," imbuhnya.

Akibat performa yang kurang memuaskan, Witan tidak dipanggil oleh pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, untuk memperkuat tim dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Australia dan Bahrain pada Maret 2025. Keputusan ini tentu sangat mengecewakan bagi Witan, yang selalu berambisi untuk membela Merah Putih.

Penurunan performa Witan juga dipengaruhi oleh strategi yang diterapkan oleh Carlos Pena. Formasi 3-4-3 yang menjadi andalan Pena dinilai kurang cocok dengan gaya bermain Witan yang lebih mengandalkan kecepatan dan kelincahan dalam menusuk pertahanan lawan.

Menjelang tiga laga terakhir Liga 1 2024/2025, Witan bertekad untuk membuktikan kualitasnya. Ia berharap dapat memperoleh kesempatan bermain lebih banyak dari pelatih sementara Persija, Ricky Nelson. Witan ingin menunjukkan bahwa dirinya masih layak untuk kembali membela Timnas Indonesia.

Persija akan menghadapi Bali United, PSS Sleman, dan Malut United dalam tiga pertandingan sisa. Witan berjanji akan memberikan yang terbaik untuk membantu Persija meraih hasil maksimal.

Setelah itu, Timnas Indonesia akan menghadapi tantangan berat melawan China dan Jepang di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Juni 2025. Witan sangat berharap dapat kembali menjadi bagian dari skuad Garuda dan membantu tim meraih hasil positif.

"Target pasti ingin kembali ke timnas Indonesia, itu pasti. Saya akan buktikan di sisa tiga laga ini dan layak ke timnas Indonesia," pungkas Witan.