Perhatian Ibu Hamil: Dokter Imbau Hindari Empat Bahan Aktif dalam Produk Perawatan Kulit
Masa kehamilan adalah momen istimewa bagi seorang wanita. Keinginan untuk tetap tampil menawan selama masa ini adalah hal yang wajar. Namun, ibu hamil perlu ekstra hati-hati dalam memilih produk perawatan kulit atau skincare yang akan digunakan. Tidak semua kandungan dalam skincare aman bagi perkembangan janin.
Dr. Claudia, seorang dokter estetika dari Profira Clinic Surabaya, menekankan pentingnya bagi ibu hamil untuk menghindari beberapa bahan aktif tertentu dalam produk perawatan kulit. Menurutnya, beberapa kandungan yang umum ditemukan dalam skincare berpotensi membahayakan kesehatan ibu dan janin. Berikut adalah empat kandungan yang sebaiknya dihindari selama masa kehamilan:
-
Retinol: Turunan vitamin A ini dikenal luas karena kemampuannya dalam melawan tanda-tanda penuaan. Retinol seringkali menjadi bahan andalan dalam serum anti-aging, krim malam, dan krim mata. Meskipun efektif dalam mengurangi kerutan dan meningkatkan produksi kolagen, retinol sangat tidak dianjurkan bagi ibu hamil. Risiko yang ditimbulkan oleh retinol meliputi peningkatan potensi keguguran dan kelainan kongenital pada bayi. Oleh karena itu, Dr. Claudia sangat menyarankan untuk menghapus retinol dari daftar kandungan skincare yang digunakan selama kehamilan.
-
Paraben: Kelompok senyawa kimia ini umum digunakan sebagai pengawet dalam berbagai produk kosmetik, termasuk skincare. Paraben berfungsi memperpanjang masa simpan produk dan mencegah pertumbuhan bakteri. Namun, penggunaan paraben selama kehamilan sebaiknya dihindari. Kandungan ini berpotensi mengganggu sistem reproduksi dan meningkatkan risiko gangguan perkembangan pada janin. Ibu hamil disarankan untuk memeriksa label komposisi produk dengan seksama dan memilih produk yang bebas paraben.
-
Sodium Lauryl Sulfate (SLS): SLS adalah surfaktan yang banyak digunakan dalam produk pembersih kulit dan rambut karena kemampuannya menghasilkan busa dan mengangkat kotoran serta minyak. Meskipun efektif membersihkan, SLS sebaiknya tidak digunakan oleh ibu hamil. Risiko yang terkait dengan penggunaan SLS selama kehamilan adalah potensi terjadinya kelainan bawaan pada janin. Alternatif yang lebih aman perlu dipertimbangkan untuk menggantikan produk yang mengandung SLS selama masa kehamilan.
-
Oxybenzone: Bahan kimia ini umum ditemukan dalam produk tabir surya (sunscreen) karena kemampuannya menyerap sinar ultraviolet (UV) dan melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan matahari. Meskipun penting untuk melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari, ibu hamil sebaiknya menghindari sunscreen yang mengandung oxybenzone. Sebagai alternatif, Dr. Claudia merekomendasikan penggunaan sunscreen yang mengandung zinc oxide atau yang berbahan dasar vegan, karena dianggap lebih aman bagi ibu hamil dan janin.
Dengan memahami kandungan-kandungan skincare yang perlu dihindari selama kehamilan, ibu hamil dapat membuat pilihan yang lebih bijak dan aman untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan buah hati.