Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, kembali menjadi sorotan bukan karena kebijakan politiknya yang kontroversial, melainkan karena selera makan mewahnya yang terungkap. Di balik tampuk kekuasaan yang dijalankannya dengan gaya kepemimpinan diktator, Kim Jong Un ternyata memiliki kegemaran terhadap makanan-makanan istimewa yang harganya selangit.

Salah satu makanan favoritnya adalah daging Kobe, sebuah jenis daging sapi premium yang berasal dari Jepang. Daging Kobe berbeda dengan wagyu meskipun keduanya saling berhubungan. Daging sapi Kobe harus berasal dari jenis sapi Wagyu Tajima Hitam yang dibesarkan secara khusus di Prefektur Hyogo, Jepang. Keistimewaan daging Kobe terletak pada teksturnya yang juicy dan rasa umami yang kuat, dihasilkan dari sebaran lemak (marbling) alami yang membalut serat daging. Harga daging Kobe bisa mencapai jutaan rupiah per 100 gramnya.

Selain daging Kobe, Kim Jong Un juga diketahui menggemari keju Emmental, produk olahan susu sapi yang berasal dari Emmental, Swiss. Keju ini memiliki rasa gurih dan sedikit manis, dengan tekstur semi keras dan ciri khas lubang-lubang besar pada permukaannya. Proses pembuatannya melibatkan pasteurisasi susu dan fermentasi dengan bakteri khusus. Keju Emmental sering digunakan sebagai bahan camilan, isian sandwich, atau bahan utama dalam hidangan seperti Mac & Cheese.

Menurut chef Kenji Fujimoto yang pernah melayani Kim Jong Un, sang pemimpin sangat gemar makan dan memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Kim Jong Un menyukai makanan Barat seperti pizza dan salami. Ia juga menyantap steak, sushi, dan 2 botol champagne dalam sekali makan.

Tidak hanya itu, Kim Jong Un juga dikabarkan gemar menikmati steak Kobe dengan champagne Cristal sebagai pendamping. Champagne Cristal adalah produk dari merek legendaris Prancis, Louis Roederer, yang telah berdiri sejak tahun 1776. Champagne ini memiliki tekstur lembut, aroma buah, dan jejak rasa citrus. Sebotol champagne Cristal ukuran 750 ml dapat mencapai harga jutaan rupiah.

Kegemaran Kim Jong Un terhadap makanan-makanan mewah ini tentu saja menimbulkan kontras yang tajam dengan kondisi kehidupan rakyat Korea Utara. Di tengah kondisi kemiskinan dan kekurangan gizi yang masih menjadi masalah utama di negara tersebut, gaya hidup mewah Kim Jong Un menjadi sorotan dan menuai kritik.