BPK Apresiasi Kontribusi Badan Bank Tanah dalam Proyek Strategis Nasional di IKN
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberikan apresiasi kepada Badan Bank Tanah atas pengelolaan aset negara di sektor pertanahan, khususnya dalam mendukung proyek-proyek strategis nasional termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Apresiasi ini disampaikan saat penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK kepada Badan Bank Tanah di Jakarta. Laporan tersebut diserahkan oleh Dirjen Pemeriksa Keuangan Negara III, Dede Sukarjo, kepada Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja, dengan disaksikan oleh Anggota III BPK Akhsanul Khaq.
Akhsanul Khaq menyoroti peran Badan Bank Tanah dalam menyediakan lahan strategis untuk proyek-proyek prioritas nasional, seperti Bandara VVIP IKN dan infrastruktur pendukungnya. BPK mencatat bahwa Badan Bank Tanah telah berhasil memperoleh lahan seluas 621 hektar di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, untuk pembangunan Bandara VVIP IKN. Secara keseluruhan, Badan Bank Tanah mengelola sekitar 33.000 hektar tanah untuk reforma agraria, yang merupakan 30% dari tanah negara yang dialokasikan untuk lembaga tersebut.
"Perolehan 33.000 hektar ini merupakan langkah awal, dan kami yakin dengan kerjasama yang baik dengan Kementerian ATR/BPN, jumlah tanah yang dikelola akan terus bertambah," ujar Akhsanul.
Akhsanul juga menyampaikan penghargaan kepada Kepala Badan Bank Tanah dan jajarannya atas koordinasi yang baik selama proses evaluasi dan menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan selama proses pemeriksaan.
Laporan BPK ini merupakan evaluasi penting dalam memastikan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan aset tanah negara yang dipercayakan kepada Badan Bank Tanah, khususnya dalam mendukung pembangunan IKN. Hasil pemeriksaan ini diharapkan dapat memperkuat tata kelola pertanahan di Indonesia.
Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja, menyambut baik laporan BPK dan menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti catatan dan rekomendasi yang diberikan. Ia menekankan bahwa pemeriksaan BPK merupakan mekanisme kontrol yang krusial dan memberikan manfaat besar bagi perbaikan internal Badan Bank Tanah.
"Kami percaya, sinergi antara Badan Bank Tanah dan BPK akan terus menjadi fondasi yang kokoh dalam membangun tata kelola pertanahan nasional yang lebih akuntabel, transparan, dan bermanfaat bagi masyarakat luas," kata Parman.
Poin-Poin Utama dalam Laporan BPK:
- Apresiasi terhadap peran Badan Bank Tanah dalam mendukung proyek strategis nasional.
- Keberhasilan pengadaan lahan untuk Bandara VVIP IKN.
- Pengelolaan 33.000 hektar tanah untuk reforma agraria.
- Komitmen Badan Bank Tanah untuk menindaklanjuti rekomendasi BPK.
- Pentingnya sinergi antara Badan Bank Tanah dan BPK dalam tata kelola pertanahan.