Borobudur Bersiap Gelar Festival Lampion Waisak 2025, Targetkan Peningkatan Kunjungan Wisatawan

Menjelang Hari Raya Tri Suci Waisak 2025, Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, kembali dipersiapkan sebagai pusat perayaan akbar. Puncak acara yang jatuh pada 12 Mei 2025 ini, diprediksi akan menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara, selain tentunya umat Buddha yang akan menjalankan ibadah. Festival Lampion Waisak menjadi salah satu daya tarik utama, menjanjikan pengalaman spiritual dan visual yang tak terlupakan.

Festival Lampion Waisak 2025, yang rencananya akan menerbangkan 2.569 lampion, bukan sekadar ritual keagamaan. Acara ini telah menjadi ikon pariwisata, khususnya bagi Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Candi Borobudur. Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) dan Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI) sebagai penyelenggara, bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, mempersiapkan acara yang terbagi dalam dua sesi, pukul 18.00–20.00 WIB dan pukul 21.00–23.00 WIB di Lapangan Marga Utama dan Taman Lumbini, kawasan Candi Borobudur.

Wisatawan dan umat Buddha yang hadir pada perayaan Waisak 2025, dapat menikmati beberapa kegiatan yang menarik, antara lain:

  • Wisata Sejarah di Kompleks Candi Borobudur: Menjelajahi warisan dunia yang dibangun pada masa Dinasti Syailendra, mengamati relief-reliefnya, dan mempelajari nilai-nilai sejarah serta budaya yang terkandung di dalamnya.
  • Meditasi dan Menulis Doa: Mengikuti sesi meditasi dan pembacaan paritta suci untuk mencapai ketenangan batin. Peserta juga dapat menuliskan doa dan harapan pada lampion yang akan diterbangkan.
  • Menyaksikan Penerbangan Ribuan Lampion: Momen puncak acara, saat ribuan lampion menghiasi langit Borobudur, menciptakan pemandangan yang memukau dan sarat makna spiritual.

Panitia penyelenggara mengimbau pengunjung untuk mengenakan pakaian berwarna putih, menjaga kesopanan, dan menciptakan suasana tenang selama acara berlangsung. Lampion yang digunakan dalam festival ini didatangkan dari Thailand dan terbuat dari bahan ramah lingkungan, mencerminkan komitmen terhadap keberlanjutan dan keselarasan dengan alam. Diharapkan festival ini dapat memberikan pengalaman spiritual dan budaya yang mendalam bagi seluruh peserta.

Persiapan terus dilakukan secara intensif untuk memastikan kelancaran acara. Sinergi antara berbagai pihak, mulai dari pemerintah, organisasi keagamaan, hingga masyarakat setempat, menjadi kunci keberhasilan perayaan Waisak di Borobudur. Peningkatan fasilitas dan infrastruktur pendukung juga terus diupayakan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pengunjung.

Perayaan Waisak di Borobudur bukan hanya sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga menjadi momentum untuk mempromosikan pariwisata Indonesia di mata dunia. Diharapkan, acara ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.