Rocky Gerung: Eksploitasi Alam Sama Halnya dengan Melanggar Hak Perempuan

Dalam sebuah forum kajian subuh yang diselenggarakan oleh Polda Riau, filsuf Rocky Gerung menyampaikan pandangannya mengenai hubungan antara manusia dan alam. Kajian tersebut, bertajuk 'Alam dan Kita dalam Perspektif Agama dan Sains', turut dihadiri oleh Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, Gubernur Abdul Wahid, dan Ustaz Abdul Somad (UAS) yang memberikan perspektif agama terkait alam.

Rocky Gerung menekankan pentingnya memahami alam semesta melalui lensa etika kepedulian, dengan menganalogikan bumi sebagai seorang perempuan. Menurutnya, bumi memberikan manfaat dan keadilan bagi manusia, serupa dengan bagaimana seorang ibu memberikan kehidupan dan nutrisi kepada bayinya sejak dalam kandungan.

"Kita memperoleh makan siang gratis dari rahim ibu kita, dan sangat bergizi. Semua kita lahir dari rahim yang bergizi," ujarnya. Ia mengajak hadirin untuk merenungkan bagaimana rahim seorang perempuan menjadi simbol keadilan, di mana seorang ibu tanpa ragu berbagi nutrisi dengan bayinya. Ia kemudian memberikan contoh tentang bagaimana jika negara gagal memberikan gizi yang cukup kepada ibu, maka negara harus bertanggung jawab atas generasi muda.

Lebih lanjut, Rocky Gerung menegaskan bahwa hak-hak bumi setara dengan hak-hak perempuan. Ia mengkritik pandangan yang menganggap bumi sebagai sumber daya yang tak terbatas untuk dieksploitasi. Menurutnya, merusak bumi sama halnya dengan melanggar hak-hak perempuan, karena bumi adalah ibu kita, ibu bumi.

"Kita coba bayangkan bahwa kemuliaan perempuan menuntut keadilan, sementara kebijakan publik sangat jarang memperhatikan hak-hak perempuan. Hak-hak bumi itu setara dengan hak-hak perempuan, merusak bumi sama dengan memperkosa perempuan, karena dia adalah ibu kita, ibu bumi," ungkapnya.

Rocky Gerung menjelaskan bahwa alam menyediakan segala kebutuhan dasar manusia, tetapi keserakahan dan keinginan untuk terus mengakumulasi kekayaan telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah. Ia menyerukan perlunya menahan diri dari kerakusan dan menghormati alam sebagai entitas yang memiliki hak untuk dilindungi.

"Bumi menyediakan kecukupan bagi kita yang kita butuhkan, basic needs. Tapi politik membuat needs itu menjadi wants, tambah, mau lagi. Itu yang merusak lingkungan," jelasnya.

Di akhir pemaparannya, Rocky Gerung mengingatkan bahwa segala tindakan manusia terhadap alam akan tercatat oleh ilmu pengetahuan dan ekologi. Ia juga menambahkan bahwa ada dimensi lain yang tidak dapat diukur oleh ilmu pengetahuan, yaitu dimensi teologis yang mengingatkan bahwa Tuhan memahami segala sesuatu melampaui kemampuan manusia.

Daftar Kata Kunci:

  • Rocky Gerung
  • Alam
  • Perempuan
  • Eksploitasi
  • Hak
  • Keadilan
  • Etika Kepedulian
  • Polda Riau
  • Kajian Subuh
  • Abdul Somad