Memilih Hunian Aman Banjir: Panduan Cermat bagi Calon Pembeli Rumah
Memilih Hunian Aman Banjir: Panduan Cermat bagi Calon Pembeli Rumah
Bencana banjir yang melanda Bekasi baru-baru ini menyoroti pentingnya kejelian dalam memilih lokasi hunian. Ribuan warga terpaksa mengungsi dan mengalami kerugian materiil akibat banjir yang merendam rumah-rumah mereka. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan krusial bagi calon pembeli rumah: bagaimana memastikan hunian yang dipilih terbebas dari ancaman banjir? Jawabannya terletak pada riset yang mendalam dan pemahaman akan faktor-faktor risiko.
Langkah pertama dan terpenting adalah meneliti sejarah banjir di kawasan yang menjadi incaran. Konsultan properti, Anton Sitorus, menekankan pentingnya mengetahui riwayat banjir di suatu daerah. "Pengetahuan mengenai riwayat banjir di suatu area sangat krusial," ujar Anton. Meskipun sebuah daerah terbebas dari banjir selama beberapa tahun, bukan berarti terjamin aman selamanya. Perlu diingat bahwa faktor keberuntungan juga berperan, karena perubahan tata kota dan infrastruktur dapat menyebabkan daerah yang sebelumnya aman kini rawan banjir. Anton mencontohkan, beberapa kawasan yang sebelumnya tidak pernah terdampak banjir kini menjadi langganan banjir, terutama di area dekat sungai, yang menunjukan adanya keterkaitan antara kondisi geografis dan risiko banjir. Hal ini menunjukkan bahwa membeli properti membutuhkan pemahaman yang luas melampaui informasi yang diberikan pengembang semata.
Lebih lanjut, CEO Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda, menambahkan bahwa banjir di perkotaan sering kali disebabkan oleh permasalahan manajemen drainase yang buruk, bukan semata-mata kesalahan pengembang. Oleh karena itu, mengetahui sejarah banjir di area tersebut menjadi kunci. Calon pembeli harus secara proaktif mencari informasi mengenai rekam jejak banjir di wilayah tersebut, termasuk intensitas dan frekuensi kejadiannya. Data ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti pemerintah daerah, warga setempat, maupun media online.
Selain riwayat banjir, survei lokasi juga menjadi langkah yang tak kalah penting. Ali Tranghanda menyarankan untuk mengamati lingkungan sekitar rumah yang menjadi incaran. Perhatikan dengan seksama tanda-tanda bekas banjir, seperti garis-garis cokelat pada dinding rumah atau bangunan di sekitar lokasi. "Bekas genangan air pada dinding bangunan merupakan indikator nyata adanya risiko banjir," tegas Ali. Tanda-tanda tersebut menjadi petunjuk visual yang tak dapat dipandang sebelah mata. Melihat tinggi genangan banjir sebelumnya, menjadi bagian dari proses mitigasi resiko.
Kesimpulannya, memilih rumah yang aman dari banjir membutuhkan ketelitian dan riset yang menyeluruh. Tidak cukup hanya mengandalkan informasi dari pengembang. Calon pembeli harus melakukan riset independen, menelusuri riwayat banjir di daerah tersebut, dan melakukan survei lokasi secara detail. Dengan melakukan langkah-langkah ini, calon pembeli dapat meminimalisir risiko kerugian dan mendapatkan hunian yang aman dan nyaman.
Berikut poin-poin penting yang perlu diperhatikan:
- Riset Sejarah Banjir: Telusuri riwayat banjir di kawasan tersebut dari berbagai sumber.
- Survei Lokasi: Amati lingkungan sekitar, perhatikan tanda-tanda bekas banjir pada bangunan.
- Manajemen Drainase: Pertimbangkan sistem drainase kota di area tersebut.
- Kedekatan dengan Sungai: Hindari lokasi yang terlalu dekat dengan sungai atau daerah aliran sungai (DAS).
- Konsultasi Ahli: Konsultasikan dengan konsultan properti atau ahli lingkungan untuk mendapatkan perspektif yang lebih komprehensif.