Antisipasi Gelombang Panas, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Waspada Suhu Ekstrem di Makkah
Gelombang pertama jemaah haji Indonesia telah memulai perjalanan mereka dari Madinah menuju Makkah, Arab Saudi. Kedatangan mereka bertepatan dengan prediksi cuaca ekstrem di kota suci tersebut. National Center for Meteorology (NCM) Arab Saudi memperkirakan suhu udara di Makkah akan terus meningkat dalam beberapa hari mendatang, bahkan berpotensi mencapai puncaknya pada angka 46 derajat Celcius.
Berdasarkan data yang dirilis NCM, Makkah diperkirakan akan mengalami cuaca cerah dengan suhu harian di atas 40 derajat Celcius selama sepekan ke depan. Berikut rincian perkiraan cuaca harian di Makkah:
- Sabtu, 10 Mei 2025: Siang hari mencapai 43 derajat Celcius, malam hari 28 derajat Celcius.
- Minggu, 11 Mei 2025: Siang hari mencapai 45 derajat Celcius, malam hari 27 derajat Celcius.
- Senin, 12 Mei 2025: Siang hari mencapai 44 derajat Celcius, malam hari 27 derajat Celcius.
- Selasa, 13 Mei 2025: Siang hari mencapai 42 derajat Celcius, malam hari 28 derajat Celcius.
- Rabu, 14 Mei 2025: Siang hari mencapai 46 derajat Celcius, malam hari 28 derajat Celcius.
- Kamis, 15 Mei 2025: Siang hari mencapai 44 derajat Celcius, malam hari 27 derajat Celcius.
- Jumat, 16 Mei 2025: Siang hari mencapai 44 derajat Celcius, malam hari 31 derajat Celcius.
Menanggapi kondisi cuaca ekstrem ini, Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia mengeluarkan imbauan penting bagi seluruh jemaah haji Indonesia. Jemaah dianjurkan untuk sebisa mungkin menghindari aktivitas di luar ruangan, terutama pada siang hari ketika suhu mencapai puncaknya. Selain itu, Kemenag juga menyarankan agar jemaah tidak memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah sunah di Masjidil Haram jika kondisi fisik tidak memungkinkan.
Untuk menjaga kesehatan dan mencegah dehidrasi, jemaah haji diimbau untuk secara rutin mengonsumsi air putih, terutama air zamzam, setiap 10 menit. Selain itu, konsumsi oralit sekali sehari juga direkomendasikan untuk membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh. Penggunaan perlengkapan pelindung diri seperti payung, topi, dan semprotan air wajah juga sangat disarankan untuk mengurangi dampak langsung paparan panas matahari.
Sebagai langkah pencegahan tambahan, jemaah haji diimbau untuk selalu mengenakan sandal atau sepatu saat berada di luar ruangan untuk melindungi kaki dari panasnya permukaan. Tas kecil juga perlu disiapkan untuk menyimpan sandal saat memasuki Masjidil Haram, guna mencegah kehilangan atau tertukar. Apabila sandal hilang, jemaah dapat segera menghubungi petugas haji Indonesia untuk mendapatkan bantuan sandal cadangan. Kemenag terus berupaya memberikan informasi dan himbauan terkini kepada jemaah haji, serta berkoordinasi dengan pihak terkait di Arab Saudi untuk memastikan keselamatan dan kesehatan jemaah selama menjalankan ibadah haji.