PSM Makassar Ajukan Banding Atas Sanksi Larangan Bermain Setahun untuk Yuran Fernandes

PSM Makassar bereaksi keras terhadap sanksi berat yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepada kapten tim mereka, Yuran Fernandes. Bek andalan tersebut dilarang beraktivitas di sepak bola Indonesia selama satu tahun penuh, dan juga dikenai denda sebesar 25 juta Rupiah. Keputusan ini merupakan buntut dari komentar pedas Yuran terhadap kualitas sepak bola Indonesia, yang dilontarkannya usai kekalahan PSM Makassar atas PSS Sleman dengan skor 1-3 pada lanjutan BRI Liga 1.

Manajemen PSM Makassar secara resmi menyatakan akan mengajukan banding atas keputusan Komdis PSSI tersebut. Mereka menilai sanksi yang diberikan terlalu berat dan tidak proporsional. PSM juga menyayangkan waktu pengumuman sanksi yang dianggap kurang tepat, karena baru disampaikan setelah tim telah menyelesaikan persiapan untuk pertandingan melawan Malut United.Ketidakpuasan terhadap keputusan wasit dan sistem VAR dalam laga kontra PSS Sleman diduga menjadi pemicu utama komentar bernada kritik dari Yuran Fernandes. Dalam pertandingan tersebut, gol yang dicetak Yuran di awal babak pertama dianulir oleh wasit setelah meninjau VAR, dengan alasan adanya pelanggaran yang dilakukan sebelumnya. Berikut detail sanksi yang diterima Yuran Fernandes:

  • Larangan beraktivitas di sepak bola Indonesia selama 12 bulan
  • Denda sebesar Rp 25.000.000

Pihak klub berpendapat bahwa sanksi ini merugikan tim secara signifikan, mengingat Yuran adalah pemain kunci di lini belakang PSM Makassar. Tanpa kehadirannya, kekuatan tim akan berkurang, dan upaya untuk meraih hasil maksimal di sisa musim kompetisi akan semakin sulit. PSM Makassar berharap banding yang diajukan dapat diterima oleh PSSI, dan sanksi terhadap Yuran Fernandes dapat diringankan atau bahkan dibatalkan. Kasus ini menjadi sorotan utama di kalangan pecinta sepak bola tanah air, dan menimbulkan perdebatan mengenai batasan kebebasan berpendapat bagi pemain sepak bola profesional di Indonesia. Banyak pihak yang menilai bahwa kritik yang disampaikan Yuran Fernandes sebenarnya merupakan bentuk kepedulian terhadap kemajuan sepak bola Indonesia, dan seharusnya tidak ditanggapi dengan sanksi yang berlebihan.