Robert Francis Prevost Terpilih Sebagai Paus Leo XIV: Momen Langka Bayi Camar Hiasi Pemilihan Pemimpin Gereja Katolik

Kardinal Robert Francis Prevost resmi menduduki Tahta Suci Vatikan dengan nama Paus Leo XIV, menggantikan mendiang Paus Fransiskus. Terpilihnya pemimpin baru bagi 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia ini ditandai dengan peristiwa unik, yakni kemunculan seekor bayi camar di sekitar Kapel Sistina.

Penantian panjang umat Katolik sedunia akhirnya terjawab setelah asap putih mengepul dari cerobong asap Kapel Sistina, Kamis (8/5/2025). Sinyal ini menandakan bahwa 133 kardinal yang mengikuti konklaf telah mencapai mufakat dalam memilih Paus baru. Nama Paus Leo XIV kemudian diumumkan di hadapan ribuan umat yang memadati Lapangan Basilika Santo Petrus. Paus Leo XIV, yang merupakan Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat, tampil di balkon Basilika Santo Petrus untuk memberikan berkat Urbi et Orbi kepada dunia.

Prosesi pemilihan Paus Leo XIV berlangsung selama dua hari. Sebelumnya, para kardinal telah melakukan pemungutan suara beberapa kali, yang ditandai dengan keluarnya asap hitam dari cerobong asap Kapel Sistina. Asap hitam tersebut mengindikasikan bahwa belum ada kandidat yang berhasil memperoleh mayoritas dua per tiga suara yang diperlukan untuk terpilih sebagai Paus.

Momen menarik terjadi sebelum pengumuman terpilihnya Paus Leo XIV. Seekor bayi camar berwarna abu-abu terlihat bersama induknya di atap Kapel Sistina. Kehadiran burung camar ini sontak menjadi perhatian warganet yang menyaksikan siaran langsung prosesi konklaf oleh Vatikan. Banyak yang menganggap kemunculan bayi camar tersebut sebagai pertanda baik.

Reaksi gembira pun meledak di Lapangan Santo Petrus ketika asap putih muncul, diikuti dengan sorak sorai dan tepuk tangan meriah dari ribuan orang yang hadir. Beberapa pengguna media sosial bahkan mengaitkan kemunculan bayi camar dengan simbolisme surgawi.

"Sekitar 2 menit dan 22 detik untuk bayi burung camar dan asap putih!! Habemus papam," tulis seorang pengguna media sosial, menggunakan istilah Latin yang berarti "Kita memiliki seorang Paus".

Terlepas dari fenomena kemunculan bayi camar, terpilihnya Paus Leo XIV menjadi babak baru bagi Gereja Katolik. Paus Leo XIV lahir di Chicago, Amerika Serikat, pada tahun 1955. Meskipun lahir di AS, kakek dan neneknya adalah imigran dari Prancis dan Spanyol.

"Saya lahir di Amerika Serikat, tetapi kakek-nenek saya semuanya imigran, Prancis, Spanyol (...) Saya tumbuh dalam keluarga yang sangat Katolik, kedua orang tua saya sangat berkomitmen pada paroki," ujar Paus Leo XIV dalam sebuah wawancara.

Sebelum terpilih sebagai Paus, Robert Francis Prevost menghabiskan masa kecilnya di Chicago dan menempuh pendidikan di Seminari Menengah Agustinus. Ia kemudian melanjutkan studinya di Universitas Villanova, Pennsylvania, dan meraih gelar di bidang Matematika. Pada usia 22 tahun, ia bergabung dengan Ordo Santo Agustinus dan melanjutkan studi Teologi di Roma, di mana ia kemudian ditahbiskan sebagai pastor pada tahun 1982.

Selama berkarya di Peru, Paus Leo XIV pernah menjabat sebagai pastor paroki, guru seminari, prefek studi, hakim gerejawi, dan anggota dewan penasihat Keuskupan Trujillo. Ia juga memimpin seminari Ordo Agustinus di kota tersebut selama satu dekade. Meskipun demikian, ia tetap kembali ke AS secara berkala untuk bertugas sebagai pastor dan prior di kota asalnya.