TNI Intensifkan Pelatihan Bahasa Prancis Jelang Kunjungan Kenegaraan Presiden Macron

Menyambut kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, Tentara Nasional Indonesia (TNI) meningkatkan kemampuan personelnya melalui kursus intensif Bahasa Prancis. Program ini diprioritaskan bagi prajurit yang bertugas mengoperasikan dan memelihara alat utama sistem senjata (alutsista) modern.

Kursus yang diikuti oleh 104 personel dari berbagai matra ini, terdiri dari 40 personel TNI Angkatan Darat, 30 personel TNI Angkatan Laut, dan 30 personel TNI Angkatan Udara, serta 4 orang pelatih Akmil. Program ini dilaksanakan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, salah satu lokasi yang direncanakan menjadi tujuan kunjungan Presiden Macron. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto secara langsung meninjau pelaksanaan pelatihan ini.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan prajurit dalam penguasaan sistem operasional dan pemeliharaan alutsista modern. Dukungan tenaga pengajar diberikan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Kementerian Pertahanan (Kemenhan) serta dosen dari Universitas Negeri Yogyakarta.

Inisiatif ini sejalan dengan visi TNI yang PRIMA (Professional, Responsif, Integratif, Modern, Adaptif). Selain kemampuan bahasa, peserta juga dibekali dengan pemahaman budaya untuk memperkuat kerja sama dengan mitra internasional dan mendukung peran aktif TNI dalam operasi multilateral serta hubungan strategis global.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto juga meninjau kesiapan sarana dan prasarana Akmil dalam menyambut kunjungan kenegaraan Presiden Perancis. Beliau menyaksikan simulasi helikopter di Laboratorium Lapangan Jasmani Akmil, yang bertujuan untuk melatih kemampuan teknis dan taktis taruna, serta meningkatkan pemahaman terhadap prosedur dasar dalam operasi mobil udara.