Neville Dukung Wenger: Lolos Otomatis Liga Champions bagi Juara Liga Europa, Prioritaskan Nilai Kompetisi Bukan Finansial
Mantan kapten Manchester United, Gary Neville, menyatakan dukungannya terhadap pandangan Arsene Wenger mengenai kualifikasi otomatis Liga Champions bagi juara Liga Europa. Neville merasa prihatin dengan fokus berlebihan pada aspek finansial dalam kompetisi sepak bola modern.
Wenger sebelumnya mengkritik aturan yang memberikan tiket otomatis ke Liga Champions bagi pemenang Liga Europa. Menurutnya, hal ini mereduksi nilai kompetisi itu sendiri dan menggeser fokus dari pencapaian olahraga menjadi sekadar keuntungan finansial. Neville sependapat, dengan alasan bahwa diskusi seputar pertandingan saat ini terlalu sering didominasi oleh nilai uang yang dipertaruhkan.
"Saya agak setuju dengan Arsene Wenger, murni karena setiap pertandingan yang kita saksikan pada saat ini, kita cuma membahas soal uang yang dipertaruhkan," ujar Neville dalam siniar The Overlap.
Neville mengenang masa lalu ketika Piala UEFA dan Piala Winners dianggap sebagai trofi bergengsi yang menjadi target klub-klub Eropa. Ia menyayangkan pergeseran nilai ini, di mana kompetisi-kompetisi tersebut kini kurang dihargai karena kalah pamor dengan daya tarik finansial Liga Champions.
Kritik ini muncul di tengah potensi Inggris mengirimkan enam wakil ke Liga Champions musim depan. Skenario ini bisa terjadi jika salah satu dari Manchester United atau Tottenham Hotspur, yang keduanya dipastikan finis di luar posisi lima besar Liga Inggris, menjuarai Liga Europa. Tambahan satu slot didapatkan oleh Liga Inggris melalui jalur koefisien UEFA.
Neville menyoroti bahwa bagi tim-tim seperti MU dan Spurs, final Liga Europa lebih dilihat sebagai kesempatan untuk meraup keuntungan finansial daripada meraih trofi itu sendiri. Lolos ke Liga Champions, menurut perkiraan, dapat menghasilkan pendapatan sekitar 100 juta poundsterling.
Berikut poin-poin penting yang disoroti Neville:
- Fokus Finansial: Kompetisi sepak bola modern terlalu fokus pada aspek finansial.
- Nilai Trofi: Trofi seperti Piala UEFA dan Piala Winners kehilangan pamor.
- Liga Europa: Final Liga Europa lebih dilihat sebagai kesempatan meraih keuntungan finansial daripada meraih trofi.
Dengan demikian, Neville sejalan dengan Wenger dalam menyerukan agar nilai-nilai tradisional sepak bola, seperti kehormatan dan pencapaian olahraga, tidak terkikis oleh kepentingan finansial semata. Ia berharap agar kompetisi-kompetisi seperti Liga Europa dapat kembali dihargai sebagai ajang untuk meraih prestasi, bukan sekadar jalan pintas menuju pundi-pundi uang.