Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Semeru Erupsi Belasan Kali dalam Sehari

Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan pada hari Jumat, 9 Mei 2025. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur mencatat terjadinya 13 kali erupsi dalam kurun waktu antara pukul 00.00 hingga 21.30 WIB. Sebagian besar erupsi tersebut, sebanyak sembilan kali, berhasil teramati secara visual meskipun kondisi cuaca di sekitar gunung seringkali berkabut.

Erupsi pertama yang teramati terjadi pada pukul 00.36 WIB. Kolom abu vulkanik yang menyembur dari kawah memiliki intensitas tebal dengan ketinggian mencapai 800 meter di atas puncak. Arah pergerakan abu tersebut cenderung ke arah barat daya dan barat. Selang beberapa waktu, pada pukul 01.32 WIB, erupsi kembali terjadi dengan karakteristik yang serupa, baik dari segi ketinggian kolom abu maupun arahnya. Aktivitas erupsi terus berlanjut, dan pada pukul 02.51 WIB, erupsi ketiga tercatat dengan kolom abu yang lebih tinggi, mencapai 1.000 meter dan mengarah ke barat.

Pada pagi hari, pukul 06.57 WIB, erupsi kembali terjadi dengan semburan kolom abu yang intensitasnya sedang, membubung setinggi 800 meter ke arah utara. Erupsi terakhir yang tercatat pada hari tersebut terjadi pada pukul 21.25 WIB, dengan letusan asap berintensitas sedang setinggi 600 meter yang mengarah ke barat daya.

Petugas PPGA Semeru, Ghufron Alwi, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 9 Mei 2025 pukul 02.51 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 meter di atas puncak."

Sebelumnya, pada hari Kamis, 8 Mei 2025, PPGA Semeru mencatat aktivitas erupsi yang lebih tinggi, yaitu sebanyak 54 kali dalam rentang waktu 24 jam. Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua erupsi tersebut dapat teramati secara visual karena terhalang oleh kabut tebal yang menyelimuti area puncak gunung.

Menanggapi peningkatan aktivitas Gunung Semeru, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menegaskan bahwa status aktivitas gunung saat ini berada pada Level II atau Waspada. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang aliran Besuk Kobokan dalam radius 8 kilometer dari puncak gunung. Selain itu, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi bahaya perluasan awan panas dan aliran lahar yang dapat menjangkau hingga 13 kilometer dari puncak.

Berikut adalah imbauan penting yang disampaikan oleh BPBD Lumajang:

  • Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG).
  • Waspada terhadap guguran lava.
  • Waspada terhadap lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Mengingat kondisi cuaca yang seringkali diguyur hujan lebat, masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Semeru juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi risiko banjir lahar.